LINTASCELEBES.COM WAJO — Ketua TP PKK Sulsel Sofha Marwah Bahtiar mengharapkan kerjasama TP PKK Wajo untuk mewujudkan 10 program PKK yang salah-satunya menekan angka Stunting.
Hal itu disampaikan istri Pj. Gubernur Sulsel yang juga Ketua Dekranasda Wajo ini saat kunjungan silaturahmi di Kabupaten Wajo dalam rangka silaturahmi dan monitoring, di Galeri I Dala Tikka’ Dekranasda Kabupaten Wajo Ahad (24/09/2023).
Pasalnya lanjut Sofha Marwah Bahtiar, angka Stunting di Sulsel capai 27 persen. Sehingga perlu adanya sinergitas dalam penanganannya.
“Saya harapkan kerjasamanya dalam menekan angka Stunting dan gizi buruk. Saya di harapkan oleh ibu Mendagri yang Nota bene Ketua TP PKK pusat untuk menekan angka Stunting dan gizi buruk di Sulsel,” ujarnya
Sekarang ini, kata Sofha, bagaimana langkah untuk menurunkan Stunting ini. Sehingga dibutuhkan kerjasama dan sinergitas dengan TP PKK kabupaten/kota dalam berperan aktif untuk bersama-sama menurunkan angka Stunting di Sulsel.
Pada kesempatan itu juga, Sofha mengapresiasi kerajinan Wajo yakni Sutera. Pasalnya Sutera ini, selain dikenal secara nasional juga banyak dikenal di luar negeri.
Bahkan kata Sofa, ibu Menteri Menko Prekonomian saat kunjungan di Sulsel memborong Sutera Sengkang sampai Rp.30 juta. “Luar biasa sutera Wajo,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua TP PKK Wajo Hj. Sitti Maryam dalam sambutan penerimaannya mengatakan, kalau Kabupaten Wajo dikenal dengan Kota Sutera, Selain itu juga dikenal kota Santri dan kota dagang.
“Bahkan kita di Wajo memiliki Pahlawan nasional yakni Lamaddukkelleng, sehingga Wajo juga dikenal nama Bumi Lamaddukkelleng,” ucap Sitti Maryam yang juga Ketua Dekranasda Wajo ini.
Hj. Sitti Maryam pada kesempatan itu mengungkapkan, kalau kedatangan Pj. Ketua TP PKK Sulsel ini membawa semangat baru buat TP PKK dan Dekranasda Wajo.
“Terimakasih atas kedatangannya di Wajo, tentu ini memberikan spirit baru buat kami untuk lebih bekerja maksimal mewujudkan 10 program kerja PKK, kami mohon dukungan dan bimbingannya dari ibu Pj. ketua TP PKK Sulsel,” ucapnya.(Zah)
Editor: Syafruddin Menroja