LINTASCELEBES.COM.MAKASSAR — Anggota DPRD Kota Makassar, Yeni Rahman, mendorong Pemerintah Kota Makassar untuk menambah RSUD yang dikelola Pemkot Makassar.
Pasalnya, akses jalan ke RSUD Daya terbilang jauh sehingga sulit dijangkau masyarakat, belum lagi jika terjebak macet akan menambah persoalan.
Hal itu diungkapkan saat menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Sosperda) nomor 7 tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan di Kota Makassar, di Hotel Golden Tulip, Sabtu (30/07/2022).
Hadir sebagai narasumber, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar dr Nursaidah Sirajuddin dan Dokter spesialis bedah RSUD Daya Makassar dr Arwin Amiruddin.
“Ini salah satu alasan harusnya ke depan ada rumah sakit yang setara RS Daya di setiap dapil. Mudah-mudahan juga bisa dianggarkan secepatnya oleh pemerintah kota,” harap Yeni.
Menurutnya, tidak perlu membangun RSUD baru, cukup dengan menaikkan kelas puskesmas yang ada setara dengan RSUD Daya.
Yeni berujar, persoalan tunggakan iuran BPJS Kesehatan di masyarakat kerap terjadi. Tunggakan paling banyak dilakukan oleh kelompok Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja.
Saat sedang di rumah sakit, petugas kesehatan pertama kali mempertanyakan BPJS Kesehatan. Warga yang tidak memiliki BPJS sangat sulit untuk mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Hal ini menjadi perhatian Yeni Rahman. Ia mengatakan, masyarakat yang tidak memiliki kartu BPJS atau mengalami tunggakan iuran segera ke RSUD Daya milik Pemkot Makasar.
Di sana, warga akan mendapat pelayanan kesehatan gratis asalkan pasien tersebut merupakan penduduk asli Kota Makassar, dibuktikan dengan membawa KTP dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
“Ini menjadi banyak pertanyaan, dan kita juga tidak berdaya untuk mencari solusinya. Dengan adanya RS Daya ini bisa membantu masyarakat Makassar. Salah satu solusi warga yang tidak memiliki BPJS atau menunggak BPJSnya langsung saja ke RS Daya,” ujar Legislator dari fraksi PKS ini.
Yeni juga menyinggung terkait program Home Visit Pemkot Makassar. Menurutnya, program ini perlu ditingkatkan lagi untuk mendata sekaligus melakukan penyuluhan kesehatan secara berkelanjutan agar mengetahui bagaimana kondisi kesehatan warga.
“Home visit ini bisa mengetahui kondisi kesehatan masyarakat, ini sangat bagus sehingga nantinya data yang diperoleh juga bisa diprogramkan lebih lanjut di wilayah-wilayah tersebut, kira-kira program apa yang pas untuk mencegah terjadinya penyakit di masyarakat,” tuturnya.
Yeni juga menyarankan Dinas Kesehatan Kota Makassar lebih gencar melakukan sosialisasi Home Care, sebab masyarakat belum banyak tahu mengenai pelayanan apa saja yang didapatkan masyarakat dengan Home Care.
“Home care ini belum disosialisasikan menyeluruh ke masyarakat, penyakit apa saja yang ditangani oleh home care. Ini perlu disosialisasikan,” katanya.
Insentif para dokter dan tenaga kesehatan juga menjadi perhatian Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar ini. Mereka mesti mendapat kesejahteraan agar semua pelayanan kesehatan di RSUD terlayani dengan baik.
“Pemkot makassar juga jangan cuman semangat menlayani masyarakat tetapi dokter dan nakesnya harus diperhatikan insentifnya. Ini masukan mudah musahan ini bisa ditindaklanjuti dokter bekerja 24 jam tapi tidak diperhatikan insentifnya,” tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr Nursaidah Sirajuddin mengatakan, pemerintah kota memiliki visi merekontruksi ekonomi, sosial dan budaya untuk mewujudkan ekonomi sejahtera.
Sudah banyak rekontruksi yang dilakukan Dinkes Makassar, salah satunya bagaimana meningkatkan imunitas masyarakat kota Makassar dengan memasifkan vaksinasi.
“Alhamdulillah dengan adanya sinergitas antara Pemkot Makassar dengan warganya sehingga kita mencapai vaksinasi dosis satu sebanyak 98 persen dosis ke dua 78 persen, tetapi kita terkendala di dosis ke tiga (booster) masih di 23 persen,” jelas dr Ida sapaan Kadinkes Makassar ini.(Natsir)
Editor: Sudirman