Home / Advertorial / Sulsel

Jumat, 2 Februari 2024 - 20:28 WIB

Gelar Sosperda Nomor 6 Tahun 2019 Wahab Tahir Sebut Pemuda Harapan Bangsa

Anggota DPRD Kota Makassar Abdul Wahab Tahir menggelar Sosperda Kepemudaan di Hotel Royal Bay Jalan Sultan Hasanuddin, Jumat (02/2/2024)

Anggota DPRD Kota Makassar Abdul Wahab Tahir menggelar Sosperda Kepemudaan di Hotel Royal Bay Jalan Sultan Hasanuddin, Jumat (02/2/2024)

LINTASCELEBES.COM MAKASSAR — Anggota DPRD Kota Makassar, Abdul Wahab Tahir menilai pemuda harus terus diperhatikan oleh berbagai pihak. Termasuk pemerintah dan para orang tua.

Demikian disampaikannya saat menggelar fungsi pengawasan dalam rangka penyeberluasan peraturan daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2019 tentang Kepemudaan, di Hotel Royal Bay, Jl Sultan Hasanuddin, Jumat (2/2/2024).

Legislator dari Fraksi Golkar ini mengatakan pemuda punya peranan penting dalam masa depan bangsa. Sejarah Indonesia yang berkembang tidak lepas campur tangan mereka. “Selalu saya sampaikan pemuda itu harapan bangsa karena yang meneruskan bangsa ini adalah pemuda,” katanya.

“Kita bisa berdiri disini karena pemuda. Perjuangan pemuda kita, orang-orang kita terdahulu itu dalam memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda,” tambah Abdul Wahab.

Adapun pemuda, kata Sekretaris Komisi A DPRD Makassar ini, punya karakter kuat yang membuatnya memiliki peran penting dalam masa depan bangsa.

Untuk itu, ia berharap para orang tua paham terhadap karakter pemuda. Memanfaatkan potensinya untuk memajukan bangsa.

“Pemuda itu energik, cepat, gesit tapi tempramental memang karakternya begitu. Dia bisa menata kedepan, dia punya cita-cita untuk dirinya,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua MUI Wajo, Ustadz Syamsir menyatakan pemuda butuh pendidikan untuk melakukan perubahan terhadap masa depan bangsa. Ia meminta orang tua untuk memperhatikan sekolah mereka. “Pemuda dan pendidikan itu saling berkaitan, tidak terpisahkan. Pemuda kita itu harus cerdas dan pintar,” katanya.

“Seperti yang disampaikan pak Wahab, kita orang tua boleh bodoh tapi jangan wariskan kebodohan kepada anak kita,” ujarnya.

Begitu juga yang disampaikan Muhammad Syahrir. Ia mengatakan pemuda untuk punya pondasi yang kuat mesti memperkuat agamanya lebih dulu. “Minimal mereka ajari dulu mengaji kalau tidak tahu mengaji sehingga dia punya aktivitas,” katanya.

Atau, kata dia, aktivitas lain yang langsung diarahkan oleh para orang tua. “Paling tidak dia punya aktivitas sehingga dia tidak lagi melakukan hal yang negatif,” tukasnya. (Adv)

Share :

Baca Juga

Sulsel

Bangun Dua Smart Pasar, Solusi Dinas Perdagangan Makassar Revitalisasi Pasar Tradisional

Sulsel

Rangkaian Hari Otonomi Daerah ke-27, Makassar Tuan Rumah Seminar Nasional

Sulsel

Seminar Pekan Budaya Desa Tosora, Wakil Bupati Wajo: Jangan Malu dengan Budaya Sendiri

Sulsel

Pasca Jembatan Ambruk, Bupati Barru Kunjungi Warga Dusun Pesse

Sulsel

Ratusan Pelaku Usaha IKM Mengikuti Sosialisasi SIINAS yang Digelar Disdag Makassar

Sulsel

Dishub Makassar Hadiri Rakor Retina Relawan Palestina Konser Amal Makassar

Sulsel

Bupati Barru dan Kapolres Cek Kesiapan Ops Ketupat 2022

Sulsel

Sabtu Ceria, Fatmawati Rusdi Senam Sehat dan Kunjungi Longwis Maastricht Bara Baraya