Home / Sulsel

Kamis, 19 Oktober 2023 - 14:53 WIB

HUT Ke-354 Tahun Sulsel, Pj Gubernur Bahtiar Jawab Tantangan Era Baru Menuju Indonesia Maju

Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menghadiri Pelaksanaan Rapat Paripurna HUT Ke-354 Tahun Sulsel dengan tema

Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menghadiri Pelaksanaan Rapat Paripurna HUT Ke-354 Tahun Sulsel dengan tema "Era Baru Sulawesi Selatan Menuju Indonesia Maju" berlangsung di Kantor DPRD Provinsi Sulsel, 19 Oktober 2023

LINTASCELEBES.COM MAKASSAR — Pelaksanaan Rapat Paripurna HUT Ke-354 Tahun Sulsel dengan tema “Era Baru Sulawesi Selatan Menuju Indonesia Maju” berlangsung di Kantor DPRD Provinsi Sulsel, 19 Oktober 2023. Rapat Paripurna ini dihadiri Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, dan Penjabat Ketua TP PKK Sulsel Sofha Marwah Bahtiar.

“Selamat Bagi Provinsi Sulsel atas hari jadinya ke-354 tahun. Semoga terus maju memberi arti bagi masyarakatnya,” kata Ketua DPRD Sulsel, Ina Kartika Sari, saat membuka rapat paripurna.

Dihadiri oleh 1.500 undangan, diantaranya Anggota DPR RI dan perwakilan negara sahabat. Beberapa tokoh ingin hadir, namun karena terkendala kondisi fisik. Ia pun sebelum memberikan sambutan mengawali dengan meminta mendoakan agar diberikan kesehatan. Hal baru lainnya, Forkopimda berkesempatan memberikan kesan dan pesan.

Selanjutnya, Bahtiar dalam sambutannya menyampaikan Sulsel adalah daerah kaya sumber daya. Melahirkan banyak pemimpin, tercatat dalam sejarah kita. Bahkan ada wakil presiden lahir di Sulsel.

“Saatnya Sulsel melihat kembali kekuatan yang dimilikinya sesuai dengan tema Era Baru Sulsel Menuju Indonesia Maju. Sulsel bukan sekedar nama daerah atau provinsi. Tetapi memiliki makna dan karakter serta falsafah. 354 tahun perjalanan panjang hingga saat ini dimana terdiri dari warga yang homogen menjadi heterogen. Serta telah menjadi warga dunia,” kata Bahtiar.

“Sulsel menjadi bagian cita-cita menuju Indonesia Emas 2045,” sebutnya.

Ia menuturkan, 354 tahun bukanlah usia muda. Namun tidak bisa dipungkiri berbagai permasalahan pembangunan, baik sosial, ekonomi maupun infrastruktur tetap masih menjadi catatan bagi daerah ini. Stunting tercatat 27,2 persen, masih banyak warga kekurangan gizi, kemiskinan lebih 8 persen. Serta literasi juga harus ditingkatkan.

Sulsel kaya akan alamnya baik daratan-pegunungan, laut-pesisirnya. Namun masih banyak lahan yang tidak termanfaatkan dan terlantar sebanyak 5 juta hektar. “Tidak menghasilkan apa-apa, buat kemanusiaan, kehidupan, kesejahteraan, kebaikan. Demikian juga dengan laut yang luas tidak signifikan membawa perbaikan penghasilan,” ujarnya.

Baca juga:  Danny Paparkan F8, Wagub Sumbar Beri Apresiasi Positif

Solusi yang dihadirkan melalui program di bidang pangan untuk mengatasi hal tersebut diantaranya melalui program pangan budidaya pisang dan rumpon.

“Minggu depan kami akan tandatangan dengan Saudi Arabia untuk MoU. Mereka akan membeli berapapun produksi pisang di Sulsel, bahkan hari ini sudah ditanam pisang 3.540 hektar artinya sudah ada 7 juta pohon. Tinggal kita gandakan menjadi 1 miliar pohon pisang. Mudah-mudahah ini bisa jadi sumber pendapatan masyarakat,” ujarnya.

Lanjutnya, Sulsel harus dibangun dengan paradigma baru, introspeksi melihat keadaan, menatap masa depan yang baru. Sulsel bukan sekedar pusat Indonesia timur, landskap ekonomi telah berubah. Sulsel adalah pusat lintang utara perdagangan dunia di timur.

“Dengan membaca tanda-tanda baik yang dibangun Bapak Jokowi dua periode ini, di Papua KEK Sorong, di Makassar dibangun pelabuhan besar skala internasional dan di Kalimantan dibangun IKN. Itu artinya hendak dibangun garis perdagangan baru di lintang Utara Indonesia yang ratusan tahun selalu terkunci di lintang Utara Indonesia harus melalui laut Jawa maupun selat Malaka,” paparnya.

Dengan melihat sejarah 400 tahun lalu, Makassar, Sulsel ini, merupakan pusat perdagangan dunia. Seluruh kapal-kapal dari seluruh dunia mampir di Makassar, di Gowa dan pesisir-pesisir teluk Bone. Dari sisi lintang Utara dan Selatan. Namun sekarang peranannya lebih kecil.

Bandara Makassar untuk penerbangan internasional hanya melayani penerbangan ke Singapura dan Malaysia. Sehingga untuk besar harus dibuka untuk penerbangan internasional. Saat ini telah diupayakan hadir penerbangan kargo seperti ke Hongkong.

Sedangkan pelabuhan di Pelabuhan New Port dengan kapasitas 7 juta teus baru digunakan 1 juta. Potensi ini akan lebih besar, jika kapal-kapal dari Papua dan Maluku tidak di Surabaya, tetapi di Makassar. Termasuk seharusnya dengan pelabuhan ini, Makassar bisa langsung mengekspor ke luar negeri.

Baca juga:  Diskominfo Sulsel Bakal Godok Regulasi Pembatasan Digital Bagi Anak

Maka sebagai Gubernur Sulsel, Bahtiar mendorong dan telah ada kapal ekspor langsung ke Sanghai dan akan semakin bertambah. Pelabuhan Makassar ini dibuka untuk seluruh dunia. Hal-hal yang menghambat dihilangkan.

“Kalau hendak kita menghidupkan Indonesia sentris, yang ditandai Makassar, Sulsel sebagai hubnya timur,” pungkasnya.(Sir)

Editor: Sudirman

Share :

Baca Juga

Sulsel

Jelang Porpamnas VIII, Dirut Beni Iskandar Lapor Persiapan Kegiatan ke Polrestabes Makassar

Sulsel

Munafri Arifuddin Tunjuk Plt di Sejumlah OPD Pemkot Makassar

Sulsel

Gelar Tax Award 2024, Bapenda Optimis Raih PAD 2 Triliun di Akhir Tahun 2025

Sulsel

Melinda Aksa Apresiasi PT Bosowa Energi Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Sulsel

Pemerintah Kecamatan Mariso Lakukan Pemantauan dan Penertiban Lokasi Sampah Terbakar

Advertorial

Pemkab dan Forkopimda Wajo Buka Puasa Bersama Pj. Gubernur Sulsel

Sulsel

Gowa Hadirkan Miniatur Patonro di Apkasi Otonomi Expo 2023, Wapres Sempatkan Berkunjung

Sulsel

Waspada Penipuan, Modus Bantuan Hibah Masjid Catut Nama Pj Gubernur Sulsel