Home / Sulsel

Jumat, 29 Oktober 2021 - 12:47 WIB

dr. Emmy: Petugas Gizi Puskesmas Harus Mampu Melakukan Rencana Intervensi Gizi Skala Mikro

Kadis Kesehatan Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik memberikan sambutan pada pertemuan orientasiman majemen surveilans Gizi Puskesmas se-Kabupaten Sinjai di aula Wisma Sanjaya, Jumat (29/10/2021)

Kadis Kesehatan Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik memberikan sambutan pada pertemuan orientasiman majemen surveilans Gizi Puskesmas se-Kabupaten Sinjai di aula Wisma Sanjaya, Jumat (29/10/2021)

LINTASCELEBES.COM SINJAI — Puluhan petugas gizi Puskesmas di Kabupaten Sinjai dibekali penguatan manajemen pencegahan Stunting. Kegiatan ini dikemas dalam pertemuan orientasi manajemen surveilans Gizi Puskesmas se-Kabupaten Sinjai di aula Wisma Sanjaya, Jumat (29/10/2021)

Kadis Kesehatan Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, mengatakan, dari hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) prevalensi tahun 2018 Kabupaten Sinjai berada di urutan ke- tujuh sebesar 42,2 persen.

Kendati demikian dengan segala upaya yang telah dilakukan Pemkab Sinjai dalam penanganan stunting, prevalensi stunting berdasarkan pengukuran stunting hingga Agustus 2021 di Sinjai kini hanya sebesar 8,41 persen.

Olehnya itu, dr. Emmy sapaan akrabnya menekankan agar petugas gizi di puskesmas lebih mengetahui data kinerja dan data masalah gizi, aktif melakukan skrining data kinerja hingga mampu membuat analisis kuadran kinerja dengan masalah gizi serta dapat menyusun Planning of Action untuk intervensi gizi skala mikro.

“Kita harus melakukan ini secara komprehensif, kita tidak boleh tidak tahu atau abai dengan kondisi ini. Semua harus aktif melakukan penanganan maupun pencegahan Stunting,” ungkapnya.

Sementara itu, Sirajuddin salah satu narasumber dari Poltekes Makassar, dalam pertemuan ini menyampaikan peran penting petugas gizi di Puskesmas dalam intervensi penanganan Stunting.

Menurut dia, petugas gizi harus mampu melakukan rencana intervensi gizi skala mikro di masing masing puskesmas sehingga program intervensinya yang fokus pada sensitif dan spesifik lebih tepat sasaran.

“Jadi dengan pembekalan ini petugas bisa membuat rencana intervensi yang tepat, karena intervensi stunting lama dan harus direncanakan dengan baik sehingga petugas kedepan mampu menentukan skala prioritas desa mana yang duluan,” jelasnya.

Selain Sirajuddin, hadir sebagai narasumber dalam pertemuan ini adalah Sitti Rahmatiah dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). (tw-wan)

Editor: Sudirman

Share :

Baca Juga

Sulsel

Pemasangan Baliho Caleg-Capres Jadi Sorotan, Firman Pagarra Akan Imbau Semua Partai

Sulsel

Pemkab Gowa Dorong Penggunaan Pupuk Organik ke Petani

Sulsel

Rayakan Hari Lahir Pancasila: Appi Gaungkan Nilai Ideologi Dalam Menjalankan Pemerintahan
Walikota bersama Wakil Walikota makassar

Sulsel

Makassar Calon Kuat Tuan Rumah APEKSI 2023

Sulsel

H. L. Arumahi: Bawaslu Jamin Akan Memberikan Pelayanan Terbaik Untuk Publik

Sulsel

HKB 2025, Wali Kota Munafri: Lebih Baik Mencegah, daripada Mengobati

Sulsel

Mantan Ketua DPRD Wajo HA. Asriadi Mayang Wafat, Bupati Wajo Sampaikan Belasungkawa

Sulsel

Perusahaan Ritel Modern Siap Bantu Pemkab Pasarkan Produk UMKM Sinjai