LINTASCELEBES.COM WAJO — Tim Verifikasi Lapangan Kabupaten Kota Sehat (KKS) tingkat nasional melakukan kunjungan ke Kabupaten Wajo dalam rangka verifikasi lapangan KKS.
Sebelum melakukan Verlap, tim vetifikasi diterima Sekda Wajo Andi Ismirar Sentosa bersama Ketua Forum Kabupaten Sehat (FKS) Wajo Hj. Sitti Maryam di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati Wajo Rabu, 29 September 2021.
Tim verifikator KKS tingkat nasional terdiri dari perwakilan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dewi Marlina, SKM, MKM dan Alissa Ridha Mustika, S.Psi, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Hadrian Marta,S.STP, M.SI dan Sekretariat Negara (Setneg) Sofyan Apendi, SH dan M. Lukman Fadli, SH akan melakukan verifikasi lapangan selama dua hari 29-30 September di Bumi Lamaddukkelleng.
Ketua FKS Wajo Hj. Sitti Maryam dalam sambutan penerimaanya mengatakan, Kalau Wajo sudah malang melintang di Kabupaten Kota Sehat sejak tahun 2019 dan tidak pernah turun kelas.
Alhasil kata dia, tahun 2011 wajo meraih penghargaan KKS kategori Padapa, kemudian 2013 raih penghargaan Wiwerda, tahun 2015 meraih penghargaan tertinggi KKS kategori Wistara, 2017 dan 2019 kembali mempertahankan penghargaan tertinggi bidang kesehatan Wistara.
“Alhamdulillah kita sudah meraih Wistara ke 3 kalinya dan di harapkan tahun ini Wajo meraih Wistara yang ke 4 kalinya,” harapnya.
Sitti Maryam menuturkan kalau yang tergabung dalam forum Kabupaten Sehat Wajo adalah 100 persen non ASN. “Kami berharap esensi dari kabupaten sehat sesuai dengan filosofi Sengkang sebagai kota Sutera yakni sehat, ulet, tertib, rapi dan aman,” pungkas Ketua TP PKK Wajo ini.
Sementara Ketua Tim Verifikasi Lapangan KKS tingkat Nasional Dewi Marlina mengapresiasi Wajo karena dengan verifikasi yang sangat ketat, sampai saat ini bisa lolos.
“Kami melihat bahwa Ketua FKS Wajo mengetahui dan mengahafal nama personilnya karena intens berkomunikasi. Ini yang kita harapkan bagaimana Ketua FKS itu selalu melakukan pemantauan, sehingga ada motivasi kepada mereka untuk selalu aktif dalam mewujudkan KKS khususnya di Wajo,” pungkasnya.
Dewi mengungkapkan, kedatangannya verifikasi lapangani bukan mencari kesalahan dan kekurangan tetapi sebagai silaturahmi dan mencocokan dokumen yang telah dikirim dan fakta lapangan.
Disebutkan, sebanyak 155 Kabupaten/kota dari 22 provinsi yang mengikuti verifikasi. Dari persyaratan ODF nya sudah banyak yang berguguran. Dari 155, yang lolos 130. Sementara dari 130 yang lolos ODF, hanya 36 kabupaten/kota yang lolos dokumen, salah satunya Wajo.(res)
Editor: Sudirman