LINTASCELEBES.COM WAJO — Bupati Wajo H. Amran Mahmud, didampingi Sekretaris Daerah H. Amiruddin menjenguk Ambo Gau, salah seorang pasien yang mengalami patah tulang kaki dan pendarahan otak di Rumah Sakit Umum (RSU) DR. Wahidin Sudirohusodo, ruangan lontara 3 Makassar, pada hari Sabtu 08 Februari 2020. Pasien adalah warga Desa Lowa Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo,
Kedatangan Bupati Wajo di RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo disambut oleh Pihak RSU, Ketua dan Pengurus Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP), Pengurus Hipermawa, Relawan Pendidikan Indonesia serta Komunitas Peduli Anak Yatim dan Fakir Miskin (KPAY FM)
Bupati Wajo H. Amran Mahmud menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang dialami oleh Ambo Gau. “Saya berharap keluarganya tetap sabar menjalani dan menerima cobaan ini, pemerintah kabupaten Wajo berkomitmen untuk terus membantu pasien selama menjalani perawatan dirumah sakit,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, H. Amran Mahmud mendoakan kesembuhan Ambo Gau dan pasien yang ada diruangan tersebut, dan juga melihat kondisi pasien lainnya yang ada diruangan lontara 3 RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Orang nomor Satu di Bumi Lamaddukkelleng ini mengungkapkan kalau akan menanggung dan menyelesaikan seluruh biaya yang ada dirumah sakit selama pasien Ambo Gau dirawat, baik secara pribadi maupun melalui donasi yang sementara berjalan,
“Yang jelas keluarga pasien tidak perlu pikirkan persoalan biaya, InsyaAllah semua akan kami selesaikan termasuk menguruskan kartu BPJSnya,” ungkapnya
H. Amran Mahmud menjelaskan bahwa adanya kenaikan iuran BPJS tahun ini membuat Pemda tidak bisa mengakomodir semua warga, sehingga pemerintah Kabupaten Wajo menganggarkan dalam bentuk Jamkesda untuk warga atau masyarakat Wajo yang tidak memiliki BPJS/KIS namun masih ada kendala karena tidak bisa dipakai berobat diluar rumah sakit yang ada di kabupaten Wajo,
Makanya itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Wajo akan melakukan koordinasi dengan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk mencari jalan keluar dan solusi jika ada hal-hal seperti ini muncul, dan secepatnya bisa diantisipasi, sehingga warga yang berobat atau dirujuk bisa fokus pada proses penyembuhannya.
“Kepada semua relawan, kami minta untuk fokus membantu perawatan dan hal-hal lainnya yang dibutuhkan keluarga pasien, juga senantiasa memberikan informasi perkembangan pasien, untuk masalah biaya dirumah sakit nanti pak Sekda yang berkomunikasi langsung dengan pihak rumah sakit,” pungkasnya.(Advertorial)
Editor: Muh. Hamzah