LINTASCELEBES.COM WAJO — Ketua DPD PKS Wajo, Arga Prasetya Ashar, menegaskan bahwa politik harus dijalankan dengan bersih, tulus, dan sebagai jalan pengabdian kepada masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan dalam Musyawarah Daerah (Musda) PKS Wajo, Sabtu (6/9/2025), di Café RumahTua, Sengkang.
“Kita sering dengar politik itu kotor, politik itu berat. Tapi saya ingin membuktikan bahwa politik bisa dijalani dengan bersih, dengan semangat muda, dan niat tulus untuk melayani,” ujar Arga di hadapan ratusan kader dan simpatisan.
Arga menekankan bahwa PKS Wajo ingin menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan politik tanpa kompromi terhadap integritas. Menurutnya, anak muda seringkali diabaikan dalam proses politik, sehingga mereka cenderung apatis atau hanya menjadi penonton.
“Kalau anak muda tidak diberi ruang, politik akan dikuasai oleh kelompok yang tidak berpihak pada rakyat. Kita ingin anak muda menjadi motor perubahan, bukan sekadar pemanis politik limatahunan,” kata Arga.
Dalam sambutannya, Arga juga menyinggung kondisi nasional saat ini, di mana praktik politik kerap diwarnai hoaks, manipulasi informasi, dan kepentingan sesaat. Ia menekankan, generasi muda harus menjadi filter dan penggerak literasi politik, menyaring informasi, dan menyampaikan aspirasi secara tepat agar masyarakat tidak mudah terprovokasi.
“Generasi muda bukan sekadar penonton. Kalian harus menjadi penggerak perubahan, penyambung aspirasi rakyat, sekaligus teladan dalam menegakkan politik bersih,” tegas Arga.
PKS Wajo, menurut Arga, berkomitmen membangun kader muda yang integritasnya kuat, siap mengabdi, dan mampu menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat. Partai menyiapkan programpelatihan kepemimpinan, pendidikan politik, dan mentoring bagi anak muda agar mampu memahami dinamika politik dengan prinsip etika dan kearifan lokal.
Arga menambahkan, politik harus menjadi jalan pengabdian, bukan jalan mencari keuntungan pribadi atau kelompok. Nilai-nilai ini selaras dengan falsafah Bugis yang ia junjung tinggi: Mali siparappe, rebba sipatokkong, malilu sipakainge, yang menekankan saling menolong, menopang, dan mengingatkan.
“Kita ingin politik di Wajo bukan sekadar panggung ambisi, tapi tempat kita belajar berintegritas, melayani masyarakat, dan menjaga persaudaraan. Generasi muda adalah masa depan politik bersih,” ujanya.(r)











