Home / Sulsel

Kamis, 7 Agustus 2025 - 13:24 WIB

Sidak Monumen Emmy Saelan, Munafri Instruksikan Perbaikan Situs Sejarah

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Monumen Maha Putra Emmy Saelan, yang terletak di Jl. Letjen Hertasning, Kecamatan Rappocini, Kamis (7/8/2025).

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Monumen Maha Putra Emmy Saelan, yang terletak di Jl. Letjen Hertasning, Kecamatan Rappocini, Kamis (7/8/2025).

LINTASCELEBES.COM MAKASSAR — Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 tahun 2025, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lokasi bersejarah di Kota Makassar.

Salah satu titik yang menjadi perhatian khusus adalah Monumen Maha Putra Emmy Saelan, yang terletak di Jl. Letjen Hertasning, Kecamatan Rappocini, Kamis (7/8/2025).

Monumen yang dibangun untuk mengenang perjuangan tokoh pahlawan wanita asal Sulawesi Selatan, Emmy Saelan, dalam mengusir penjajah Belanda, kini tampak jauh dari kesan monumen bersejarah.

Banyak bagian bangunan (tugu) monumen mengalami kerusakan, mulai dari keramik pecah, cat memudar, hingga pagar yang rendah dan tak layak. Bahkan, area sekitar monumen ditumbuhi tanaman liar.

Wali Kota yang akrab disapa Appi ini mengaku prihatin setelah melihat langsung kondisi monumen yang menurutnya sangat tidak terawat. Ia menyoroti lemahnya perhatian dari pihak kelurahan, kecamatan, dan Dinas teknis terkait.

“Saya ingin tahu, apakah ini aset milik Pemerintah Kota atau tidak. Kalau memang masuk dalam aset Pemkot, saya minta segera dialokasikan anggaran untuk perbaikan,” tanya Appi, saat menijau Monumen tersebut.

Hadir juga Kadis Lingkungan Hidup, Kadis Kebudayaan, perwakilan bagian BPKAD serta pihak Kecamatan Rappocini.

Pada kesempatan ini, Munafri menegaskan agar perbaikan monumen dilakukan sebagai bagian dari merawat situs bersejarah di Kota Makassar.

“Dinas mana berkaitan dengan tempat bersejarah. Tolong harus rawat dan perbaiki, harus ada juga pos penjagaan, pagarnya diperbaiki dan ditinggikan. Ini simbol sejarah, jangan dibiarkan seperti ini,” tegas Munafri di lokasi.

Appi juga menekankan pentingnya menjaga dan merawat tempat-tempat bersejarah, terlebih menjelang momen kemerdekaan nasional.

Ia menilai bahwa penghormatan terhadap pahlawan tidak cukup hanya dengan seremonial, tetapi juga melalui perawatan fisik simbol-simbol perjuangan. Ini bukan sekadar bangunan.

Monumen ini adalah pengingat bagi kita semua tentang keberanian dan pengorbanan perempuan Sulsel dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa.

“Harus dijaga baik-baik, perawatan monumen. Jangan sampai kita lupa sejarah hanya karena lalai merawatnya,” tambahnya.

Ia juga meminta agar SKPD terkait, khususnya dinas yang menangani aset dan kebudayaan, segera menindaklanjuti dan melakukan perbaikan menyeluruh terhadap kondisi monumen.

Jika Monumen Emmy Saelan belum tercatat sebagai aset Pemkot, maka perlu ada proses pencatatan dan perencanaan yang sistematis agar tidak terbengkalai.

Selain itu, Appi mendorong agar tempat-tempat bersejarah di Makassar bisa menjadi bagian dari edukasi publik dan pariwisata sejarah, dengan penataan yang layak serta fasilitas pendukung yang memadai.

“Kita ingin tempat-tempat seperti ini bisa dikunjungi pelajar, masyarakat umum, bahkan wisatawan. Tapi bagaimana mau kita ajak orang datang kalau kondisinya seperti ini? Mulai tahun ini harus ada perbaikan,” pungkasnya.

Monumen Maha Putra Emmy Saelan dibangun untuk menghormati jasa Emmy Saelan, seorang pejuang wanita asal Sulsel yang gugur di medan perang dalam usia muda.

Namun saat ini, kemegahan sejarah yang seharusnya terpancar dari monumen tersebut justru tertutup oleh kondisi fisik yang kumuh. Tidak ada papan informasi yang layak, kawasan sekitar tidak tertata, dan fungsi monumen sebagai sarana edukasi sejarah nyaris hilang.

Inspeksi ini menjadi sinyal kuat bahwa Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin ingin menjadikan sejarah dan warisan perjuangan sebagai bagian dari identitas kota yang harus dijaga.

Ia berharap sinergi antara sektoral Pemerintah Kota, Kecamatan, kelurahan, hingga masyarakat, bisa membangkitkan kembali nilai-nilai sejarah melalui perawatan dan pemanfaatan ruang-ruang bersejarah.(Sir)

Editor: Hamzah

Share :

Baca Juga

Sulsel

Langgar Etika Budaya, Tripika Bontoala Sudah Hentikan Kontes Waria

Advertorial

Beri Banyak Manfaat, Amran Mahmud Apresiasi Pelaksanaan Syawalan Keluarga Besar Muhammadiyah Sulsel

Sulsel

H. Rafiuddin Rasyid: Daftar Pekerjaan Yang Wajib Mundur Saat Mendaftar Sebagai Bacaleg

Sulsel

Lantik Pengurus PATBM Kabupaten Wajo, Amran Mahmud: Ini Gerakan Mulia

Sulsel

Ketua TP PKK Hasnah Syam Bantu 63 KK Terdampak Banjir di Banronge

Sulsel

PID 2024 di Sulawesi Selatan, Kota Makassar Dipilih Sebagai Pusat Pencanangan

Sulsel

Bupati Barru Launching Sejahtera Mart  KPRI Mangkoso

Sulsel

Tak Kenal Lelah, Beni Iskandar Cek Langsung Kebocoran Pipa Malam Hari