Home / Sulsel

Jumat, 26 Agustus 2022 - 12:32 WIB

Sekda Barru Abustan Buka Bimtek Penginputan Data Aplikasi Web Monitoring Kegiatan Stunting

Dr.Abustan, AB., saat membuka Bimtek Penginputan Data Aplikasi Web Monitoring Kegiatan Stunting Kabupaten Barru di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Barru, Kamis( 25/8).

Dr.Abustan, AB., saat membuka Bimtek Penginputan Data Aplikasi Web Monitoring Kegiatan Stunting Kabupaten Barru di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Barru, Kamis( 25/8).

LINTASCELEBES.COM BARRU — Dalam rangka mendukung kebijakan dan target nasional, Pemerintah Kabupaten Barru berkomitmen untuk melakukan percepatan penurunan stunting sebagai salah satu prioritas dalam kebijakan daerah. Oleh karena itu katanya, seluruh sumberdaya yang dibutuhkan dimobilisasi untuk penurunan stunting.

Hal ini disampaikan Sekretaris Kabupaten Barru, Dr.Abustan, AB., saat membuka Bimtek Penginputan Data Aplikasi Web Monitoring Kegiatan Stunting Kabupaten Barru di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Barru, Kamis( 25/8).

Abustan menjelaskan, salah satu dampak kurang gizi yang banyak ditemukan di daerah dengan kemiskinan dan tingkat Pendidikan yang rendah di Indonesia ialah Stunting.

“Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar,” kata Abustan.

Menurut dia, terdapat sekitar 8,8 juta anak Indonesia menderita stunting. Oleh karenanya ada beberapa upaya yang dilakukan sebagai upaya penurunan stunting yaitu, 1) Komitmen Politik dan Kepemimpinan Nasional dan Daerah, 2) Kampanye Nasional dan Komunikasi Perubahan Perilaku, 3) Konvergensi Program Pusat, Daerah dan Masyarakat, 4)Ketahanan Pangan dan 5)Monitoring dan Evaluasi.

“Kerja Kolaborasi ini dilaksanakan melalui delapan aksi integrasi intervensi penurunan stunting yaitu: 1) Analisis situasi stunting, 2) Rencana Program Kegiatan Pelaksanaan Integrasi Intervensi Gizi, 3) Rembuk Stunting, 4) Penetapan Peraturan Desa Tentang Peran Desa dalam percepatan stunting, 5) Pembinaan KPM, 6) Sistem Manajemen Data, 7) Pengukuran dan Publikasi Stunting dan 8) Reviu Kinerja Tahunan,” terangnya.

Ditambahkan, di Kabupaten Barru berdasarkan data Prevalensi Stunting menunjukkan bahwa pada Tahun 2021 mencapai 26,4 persen berdasarkan data SSGI (Studi Status Gizi Indonesia). Dan berdasarkan data e PPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) sebesar 9,5 persen pada tahun 2020 dan 8,16 persen pada tahun 2021.

Baca juga:  Dugaan Diskriminasi Rekrutmen Satpam PLTU Patila, FPE-KSBSI Wajo Mengadu ke DPRD

” Capaian ini masih membutuhkan kerja keras untuk mendukung target nasional sebesar 14 persen yang tercantum dalam RPJMN Tahun 2020-2024 berdasarkan data SSGI,” pungkasnya.(Mahmud)

Editor: Sudirman

Share :

Baca Juga

Sulsel

Sitti Maryam Ajak Masyarakat Menjadikan 4 Pilar Kebangsaan Fundamental dalam Berprilaku Sehari-hari

Sulsel

Dishub Makassar Gelar Penertiban Perwali 94 Tahun 2013 Antisipasi Kemacetan dan Kecelakaan

Asahan

Bupati Asahan Buka Pelatihan TIK Bagi Penyandang Disabilitas

Sulsel

Selamat, Media Sinergi Terverifikasi Faktual Dewan Pers

Advertorial

Legislator Apiaty Amin Syam Sebut Perda PUG Perjelas Kesetaraan Gender di Kota Makassar

Sulsel

Disdukcapil Sinjai Jemput Bola Perekaman E-KTP

Sulsel

Raih Awarding Day Cash and Payment System Appreciation, Bupati Wajo Harap Seluruh Transaksi Menuju Digital

Sulsel

Kadisperkim Makassar Terima Kunjungan Dandim 1408/BS Makassar