LINTASCELEBES.COM YOKYAKARTA — Bupati Wajo, Amran Mahmud kembali tampil sebagai narasumber dalam seminar nasional. Kali ini, ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wajo ini, menjadi narasumber di seminar yang bertema “Entrepreneur Roadmap for Millenial”.
Kegiatan yang digelar secara daring dan luring oleh Keluarga Pelajar Mahasiswa Wajo (Kepmawa) Yogyakarta di Mandira Baruga, Ballroom Tasneem Convenction Hotel Yogyakarta, Sabtu (11/12/2021) malam, Amran Mahmud dipanel dengan beberapa pembicara lainnya.
Seperti, Bupati Takalar, Syamsari Kitta, dan Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Raden Krisma Eka Putra dengan dipandu Founder Kampus Dosen Jualan, Suryadin Laoddang.
Pada kesempatan pertama, moderator meminta Amran Mahmud untuk menanggapi pertanyaan tentang optimismenya mewujudkan salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Wajo, yakni mencetak 10.000 entrepreneur baru.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Amran Mahmud menyampaikan jika dirinya optimis bisa mewujudkan itu. Sepanjang ada niat dan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, maupun kerja ikhlas. Apalagi, Wajo memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah.
Khusus di Wajo, lanjut Amran, pihaknya mendorong setiap desa minimal mencetak 10 orang entrepreneur. Jika dikalikan 142 desa/kelurahan, maka minimal ada lebih seribu wirausahawan baru.
“Belum lagi dari dinas Perindagkop, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan dan OPD terkait lainnya. Insya Allah, kita akan wujudkan itu. Apalagi, sepuluh ribu entrepreneur baru ini adalah salah satu dari 25 program kerja nyata kami,” ucap Pendiri Lembaga Pendidikan Wajo Computer Centre ini.
Amran meminta agar pandemi ini tidak dipandang sebagai hambatan. Karena itu, dunia usaha ini tidak boleh kehilangan momen. Sehingga dituntut menghadirkan jiwa entrepreneur.
“Kunci dari itu adalah inovasi dan kreativitas. Kemudian dibingkai dengan achievement motivation atau motivasi untuk selalu berprestasi dan lebih baik dari yang lain dengan persaingan positif,” paparnya.
Amran pun berharap agar para mahasiswa nantinya bisa lebih berperan dan mengambil bagian di era disrupsi ini. Menurutnya, selain pengetahuan, yang perlu diasah adalah skill atau keterampilan.
“Saya optimis adik-adik sekalian setelah selesai nanti dan kembali ke daerah akan lebih kreatif dan tidak menjadi beban orang tua, apalagi menambah grafik angka pengangguran. Apalagi ilmunya sudah didapatkan di kampus, sisa mengasah kemampuan misalnya kemampuan berkomunikasi, kemampuan memanfaatkan teknologi dan sebagainya,” harapnya
Ketua Panitia Pelaksana, Ade Risaldi menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan dukungan dari para narasumber dan moderator atas kesempatan yang diberikan untuk mewadahi seminar kewirausahaan tersebut.
Ade menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya seminar ini adalah agar nantinya generasi milenial tidak hilang arah dalam menentukan usaha dan menjalankan usahanya.
“Pada dasarnya enterpreneur tidak hanya untuk kemerdekaan finansial semata, tapi berakar dari keinginan untuk menjadi problem solving bagi masyarakat,” pungkasnya.
Turut hadir, Penasehat Umum KEPMAWA Andi Patotori Rijal, para pengurus KEPMAWA Yogyakarta, ketua dan anggota panitia pelaksana, serta para peserta.(res)
Editor: Sudirman