MEDIASINERGI. CO PAPUA BARAT – Kreatifitas generasi muda di Papua Barat dalam hal seni, selalu berkembang. Hal itu terbukti dalam pagelaran pentas seni suku Moi di kota Sorong, yang diprakarsai Komunitas Peduli Maladum Wobok.
Sanggar seni Angga’s Art dengan seni lukisnya menggunakan Air brush mampu meraup keuntungan Rp 15 juta per bulan. Hanya dengan peralatan kompresor mini beserta tinta-tintanya.
Di stand pentas seni suku Moi, pemilik sanggar Angga’s Angga mengatakan hanya beberapa sanggar seni di kota Sorong, dan diperlukan ide-ide atau kreatifitas dari para seniman. “Saya sendiri berharap ada perhatian pemerintah dalam pengembangan seni di kota Sorong,” katanya.
Angga’s Art juga telah memberikan bimbingan pada generasi muda di kota Sorong, mereka dilatih bagaimana cara melukis menggunakan air brush. “Untuk saat ini, ada enam anak muda dibimbing,” ungkap Angga Jumat, 19 Juli 2019.
Melihat keahlian sanggar seni itu, Kabag Sumda Polres kota Sorong, Kompol Markus R berencana memesan lukisan terbaik. “Saya akan pesan lukisan di Angga’s. Lukisan angga’s unik dan sangat mengesankan,” kata Markus di lokasi pentas seni.
Sekedar diketahui, air brush adalah teknik yang digunakan untuk membuat lukisan dengan alat yang berbeda yaitu air brush. Teknik dasar melukis ini mulai dikenal pada tahun 1879.
Orang yang membuat teknik dasar melukis dengan air brush ini adalah Abner Peeler, penduduk Amerika Serikat. Peeler mempunyai lebih dari 100 paten untuk setiap alat yang berhubungan dengan air brush. Setelah satu bulan menciptakan air brush, Peeler dapat menciptakan teknik dasar air brush dan melukis.
Laporan : Rompis
Editor : Muh. Hamzah