Home / Sulsel

Selasa, 11 Maret 2025 - 21:49 WIB

Munafri Arifuddin Tekankan Kolaborasi dengan PKK Harus Berbasis Data untuk Pembangunan Makassar

Serah Terima jabatan Ketua TP PKK Kota Makassar dari Ketua TP PKK Kota Makassar masa bakti 2014-2019 dan 2021-2025 Indira Yusuf Ismail kepada Ketua TP PKK Kota Makassar masa bakti 2025-2030 Melinda Aksa, di Balai Kota Makassar, Selasa (11/03/2025)

Serah Terima jabatan Ketua TP PKK Kota Makassar dari Ketua TP PKK Kota Makassar masa bakti 2014-2019 dan 2021-2025 Indira Yusuf Ismail kepada Ketua TP PKK Kota Makassar masa bakti 2025-2030 Melinda Aksa, di Balai Kota Makassar, Selasa (11/03/2025)

LINTASCELEBES.COM MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Kota Makassar dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dalam menjalankan program-program strategis, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya, peran PKK sangat krusial sebagai mitra pemerintah dalam mendukung berbagai kebijakan, termasuk upaya penurunan angka stunting.

Hal itu disampaikan Munafri usai menghadiri acara serah terima jabatan (Sertijab) Ketua TP PKK Kota Makassar dari Ketua TP PKK Kota Makassar masa bakti 2014-2019 dan 2021-2025 Indira Yusuf Ismail kepada Ketua TP PKK Kota Makassar masa bakti 2025-2030 Melinda Aksa, di Balai Kota Makassar, Selasa (11/03/2025).

Munafri mengungkapkan bahwa pemerintah kota tidak dapat bekerja sendiri dalam menangani isu-isu sosial seperti peningkatan kesehatan dan kesejahteraan keluarga.

Oleh karena itu, PKK hadir sebagai pihak yang lebih dekat dengan masyarakat dan mampu memberikan dukungan dalam pelaksanaan program-program tersebut.

“Mereka yang akan lebih dekat, kami mensupport segala macam apa yang menjadi kebutuhannya, tapi selalu saya bilang, bekerjanya pakai data,” ujar Munafri.

Dia menekankan bahwa setiap program harus berbasis data agar efektivitasnya dapat diukur secara jelas. Pendekatan ini memungkinkan pemerintah dan PKK untuk memahami kondisi riil di lapangan, termasuk jumlah kasus stunting di suatu daerah serta langkah-langkah yang harus diambil untuk menanggulanginya.

“Misal, di daerah A, berapa banyak stuntingnya? Mana orangnya? Apa yang harus dilakukan? Apa yang harus diberikan? Bagaimana cara penanggulannya? harus sesuai,” lanjutnya.

Munafri juga menegaskan bahwa tanpa dukungan data yang akurat, efektivitas kerja sama antara pemerintah dan PKK dapat dipertanyakan.

Jika program telah dijalankan namun tidak menunjukkan hasil yang signifikan, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap mekanisme kerja sama dan pemberian kewenangan kepada PKK.

Baca juga:  Gubernur Andi Sudirman Hadiri Pelantikan Pamong Praja Muda Lulusan IPDN Angkatan XXX

“Kalau kita lakukan itu baru (stunting) tidak turun, berarti ada yang salah dengan kerja sama ini. Ada yang salah dengan proses pemberian kewenangan atau proses kolaborasi dengan PKK,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia memastikan bahwa Pemerintah Kota Makassar akan terus memberikan dukungan penuh kepada PKK, termasuk dalam hal pendanaan.

Namun, ia menegaskan bahwa anggaran yang diberikan harus digunakan secara akuntabel dan berbasis data yang jelas.(Sir)

Editor: Hamzah

Share :

Baca Juga

Sulsel

Hadiri Peluncuran Tahapan dan Maskot Pilbup Wajo, Andi Bataralifu Harapkan Keberhasilan Pemilihan Bisa Diwujudkan Dengan Baik

Sulsel

Pemkot Makassar-BPKA Konsultasi Publik Ulang Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api Makassar Pare-pare

Sulsel

Suardi Saleh Safari Jumat di Masjid Nurul Mukminin Madello

Sulsel

Polres Sinjai Gencar Laksanakan Vaksinasi Covid-19, Bupati ASA Beri Apresiasi

Sulsel

Gubernur Andi Sudirman Terima Sertifikat Hak Pakai Bandara Sorowako

Sulsel

Upacara HUT RI ke-77, PDAM Makassar Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa

Sulsel

Gubernur Andi Sudirman: K3 Harus Dibudayakan dan Jadi Prioritas

Sulsel

Dinkes Kota Makassar Gelar Kegiatan Focus Group Discussion KIPI dan PD31