LINTASCELEBES.COM WAJO — Pj. Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengatakan kalau produksi cabe di Wajo merupakan yang terbesar di Sulawesi Selatan. Pasalnya Wajo bisa menyuplay cabe ke Indonesia Timur, bahkan ke Pulau Jawa.
Hal itu diungkakan Pj. Gubernur Sulsel saat memberikan sambutan pada puncak peringatan Hari Jadi Wajo (HJW) ke-625 di lapangan Merdeka Sengkang, Senin (22/4/2024).
“Masa depan Wajo selain di pertanian dan perikanan, juga di tanaman holtikultura. Dimana sudah ada contoh sukses adalah tanaman cabe. Tidak ada daerah di sulsel yang memiliki jumlah pohon cabe terbesar kecuali Wajo,” ungkapnya.
Bahtiar Baharuddin mengatakan, kalau pemprov bersama tim mendukung wajo sepenuhnya untuk meningkatkan produksi cabenya. “Salah-satu dukungan, dalam budidaya cabe ini, bisa melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bahkan kita buat simulasinya sekitar dengan menyiapkan Rp60 juta-Rp80 juta perhektar dan pembayarannya setelah panen,” ujarnya.
Berdasarkan data Pemkab Wajo, kata Bahtiar, bahwa dalam satu hektar bisa menghasilkan sampai 20 ton pertahun dengan harga Rp40.000 perkilogram, jika dikalikan maka bisa menghasilkan Rp800 juta pertahun perhektar. “Jika dirata-rataka, pendapatannya Rp60 juta perbulan. Jika dibandikan dengan PNS yang penghasilannya tidak lebih dari Rp3.500.000 perbulan. Lebih hebat jadi petani cabe dari pada PNS,” tuturnya.
Bahtiar mengharapkan untuk membangun pabrik cabe di Wajo atau di Sulsel. Tetapi itu butuh proses kalau seandainya ada 10 ribu hektar menghasilkan cabe 20 ton berarti jutaan ton pertahunnya. “Jika itu sudah tercapai maka saya pastikan bisa membangun pabrik cabe di wajo atau di sulsel. Namun sampai saat belum ada kabupaten/kota yang bisa menghasilkan cabe dalam jutaan ton secara konsisten,” pungkasnya.
Usai menghadiri Puncak peringatan HJW dan Hari Bumi, Pj. Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin didampingi Pj. Bupati Wajo Andi Bataralifu melakukan penanaman cabe di Kelurahan Macanang Kecamatan Majauleng.(Wan)
Editor: Hamzah