Home / Sulsel

Minggu, 22 Januari 2023 - 21:23 WIB

11 Hari Pesawat Cessna Grand Caravan Berputar-putar Rekayasa Cuaca, Gubernur Sulsel: Ini Ikhtiar Kita!

LINTASCELEBES.COM MAROS — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengantisipasi dampak cuaca ekstrem dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman melayangkan permintaan TMC kepada BNPB dalam rangka mengurangi resiko bencana hidrometeorologi dan telah berlangsung selama 11 hari dan telah ditutup hari Minggu, (22/01/2023).

Pelaksaanaan TMC sendiri sebelumnya dilaksanakan di Pulau Jawa untuk Natal dan Tahun Baru. Provinsi Sulsel sendiri adalah Provinsi pertama di luar Jawa. “Alhamdulillah dengan koordinasi yang baik kita dapat melaksanakan kegiatan TMC ini sebagai ikhtiar untuk mengurangi resiko bencana hidrometereologi di Sulsel,” kata Gubernur Sulsel.

Untuk itu, Andi Sudirman mengucapkan terima kasih kepada Badan Penanggulangan Bencana (BNPB); BPBD Sulsel; Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG); Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); Lanud Hasanuddin Makassar dan PT Songo Aviasi Indonesia (SAI) dan operator PT Smart Cakrawala Aviation.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo mengatakan, data yang dirilis di awal bahwa tanggal 12 hingga 21 Januari di Sulsel berada pada zona ektreme. “Sesuai hasil TMC kita mampu melewati cuaca ektreme, sehingga bahaya terkait bencana hidrometeorologi dapat kita hindari,” sebut Amson.

Di Sulsel mitigasi bencana hidrometeorologi dengan mengerahkan satu unit pesawat penabur dengan Pesawat penabur bahan Cessna Grand Caravan 208 dengan registrasi PK-SNM. Pesawat yang mampu terbang dalam dua jam terbang dalam satu sortinya dengan penyemaian 800 – 1.000 ke per sortinya. Di mana dalam sehari dapat melakukan hingga tiga kali penerbangan. Sebanyak 16.500 Kg bahan semai telah tebarkan.

Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian, menjelaskan pelaksanaan berdasarkan data dari BRIN dan BMKG dengan mencermati cuaca dan awan. “Tergantung dari situasi, kajian bisa 900 Kg sampai 1 ton per penerbangan. Minimal 800 Kg,” sebut Rustian.

Baca juga:  Dinkes Wajo Fokus Penanganan Pelayanan Kesehatan Warga Terdampak Banjir dan Pengungsi

Penerbangan penyemaian diarahkan di sisi Barat Laut, Barat dan Barat Daya Selatan untuk menghalau awan-awan potensial yang mengarah ke daratan.

Awan-awan potensial tersebut di hujan di atas perairan Selat Makassar sehingga dapat mengurangi jumlah curah hujan yang masuk ke daratan.

Teknik modifikasi cuaca ini yang pertama kali dilaksanakan di Sulsel ini diharapkan dapat memitigasi bencana banjir, abrasi dan tanah longsor di wilayah Sulsel.(Natsir)

Editor: Sudirman

Share :

Baca Juga

Sulsel

Di Era Kepemimpinan Gubernur Andalan, Diskominfo Sulsel Terapkan Transportasi Digital Terbitkan 21.000 Tanda Tangan Eletronik

Pendidikan

Wisuda Santri Tahfidz Qur’an, Amran Mahmud Sebut Pertumbuhan Pondok Tahfdiz di Wajo Bertumbuh Pesat

Halo Polisi

Cek Produk Kadaluarsa dan Tak Layak Konsumsi, Kanit Reskrim Polsek Belawa Sidak Toko dan Pasar

Sulsel

Cek Harga Ikan, Pj Gubernur Bahtiar Tinjau TPID Poetere Makassar

Sulsel

Personil Dishub Lakukan Pengaturan Lalu Lintas Jelang Pembukaan Makassar Motorcross Championship 2022

Sulsel

Di Hadapan Mendagri, Gubernur Andi Sudirman Paparkan Program Penanganan Inflasi di Sulsel

Sulsel

Persiapan Sambut APEKSI XVI, Wakil Wali Kota Makassar Pimpin Giat Bersih

Sulsel

Apel Siaga Pemilu 2024, Mardiana Rusli: Jangan Biarkan Kapal Pinisi Yang Dinahkodai Bawaslu Karam di Tengah Jalan