Home / Sulsel

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 13:42 WIB

Kadinkes Makassar Berikan Tips Menurunkan Demam Anak Tanpa Harus Minum Obat Sirup

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, Kes,..saat melakukan wawancara di Channel YouTube Suara Celebes 91.7 SCFM Makassar di Kantor Dinas Kesehatan Kota Makassar, Jumat (21/10/2022) kemarin.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, Kes,..saat melakukan wawancara di Channel YouTube Suara Celebes 91.7 SCFM Makassar di Kantor Dinas Kesehatan Kota Makassar, Jumat (21/10/2022) kemarin.

LINTASCELEBES.COM MAKASSAR — Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, M.Kes menyampaikan imbauan dan edukasi kepada warga Kota Makassar melalui channel YouTube 91.7 SCFM Makassar terkait penggunaan obat sirup dan gagal ginjal akut pada anak, di Kantor Dinas Kesehatan Makassar, Jumat (21/10/2022) kemarin.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar dalam penyampaiannya mengatakan, terkait dengan kasus yang lagi marak sekarang sejak tanggal 21 Oktober Kemenkes merilis 208 kasus terkait gagal ginjal akut tipikal.

“Sebanyak 55% kematian yang Kemenkes catat dan memang data yang diberikan ke kami, ada juga 5 untuk Sulsel kasus kita dapatkan yang masih seputar data kita kemarin. Kami bincang-bincang tadi kasus 208 itu kita temukan di Indonesia,” ujarnya.

Dinas Kesehatan Kota Makassar melakukan langkah promtif dan prentif di lapangan setelah dapat Edaran dari Kemenkes kemarin dengan langsung mengedarkan ke semua Rumah Sakit, Puskemas, Apotek, dan toko obat di Makassar untuk stop penggunaan obat sirup anak. Tadi kami sudah sebutkan untuk kena penyakit ini mulai dari umur 0-18 tahun, tapi rata-rata didapatkan dari umur 1-5 tahun yang kami didapatkan dari presentase penyakit ini.

Dijelaskannya, informasi yang kami dapatkan untuk Kota Makassar sampai saat ini belum ada, tapi tetap masih ada informasi 5 untuk Sulsel, tapi untuk Makassar belum dapatkan laporan sampai detik ini, belum tahu besok atau lusa, yang jelas sampai detik ini terkait kasus yang 5 orang untuk Kota Makassar.

“Nah bagaimana masyarakat untuk mengetahui kedepannya bila kami mendapatkan informasi itu, kami segera akan menginformasikan kepada masyarakat terkait apakah kejadian ini ada di kota Makassar atau tidak,” bebernya.

Selain mengeluarkan Edaran tindaklanjut dari Kemenkes untuk semua Rumah Sakit, Apotek, Puskesmas, dan Toko obat di Makassar untuk stop menjual atau mengeluarkan obat sirup buat anak, Dinas Kesehatan Kota Makassar juga melakukan pemantauan penjualan obat sirup anak.

Baca juga:  Buka Bhayangkara Trail Adventure 2025, Andi Rosman Harapkan Jadikan Ajang Pemersatu Buat Kita semua

“Jadi setiap hari kami pantau, jadi kami buat Tim pemantauan pengawasan obat yang ada di Kota Makassar , setiap hari kami turun dan tadi kami dapatkan masih ada apotek yang mengeluarkan karena memang edarannya belum sampai, kami juga minta Asosiasi Apotek untuk cepat memviralkan surat Edaran kami,” jelasnya.

Alhamdulillah Tim-Tim kami yang turun sudah 98% Apotek, Puskesmas, Rumah Sakit dan penjualan obat mengetahui edaran tersebut. Dan untuk sementara waktu kita sambil menunggu tim investigasi Kemenkes dan BPOM ini menganjurkan masyarakat untuk tidak menggunakan obat sirup lebih amannya walaupun memang sudah ada data 5 kita dapatkan data yang keluarkan BPOM sirup yang mengandung Dietilen Glikol (DG) dan Etilen Gliko (EG) tersebut, ditambahkannya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin juga memberikan Tips jika terjadi demam pada anak dan stop menggunakan obat berbentuk sirup dulu.

“Tips untuk menghindari jangan langsung konsumsi, karena ibu-ibu juga belum terlalu memahami bagaimana cara penggunaan obat Paracetamol bila demam, tanpa mengukur suhu, hanya mengandalkan tangan saja langsung diberi Paracetamol,”tegasnya.

Sebenarnya tidak boleh karena ada jarak pemberian Paracetamol, mulai dari suhu 38,5 keatas baru boleh diberikan Paracetamol , jadi tidak serta merta begitu demam sedikit diberi Paracetamol, karena demam itu juga bukan suatu sinyal dari penyakit bisa saja karena kekurangan cairan

“Jadi tips yang kita gunakan sementara waktu, karena penggunaan obat sirup kita tiadakan atau hentikan sementara, bila anak demam pergunakan cara tradisional dengan mengompres,” sebut dr. Nursaidah.

Lebih lanjut, Nursaidah menjelaskan, lakukan kompres dengan air hangat pada anak, lakukan intake minum, perbanyak minum bisa jadi demam karena kekurangan cairan atau dehidrasi, gunakan pakaian yang tipis yang cepat menyerap keringat, lakukan kompres terus menerus.

Baca juga:  Bahas Ranperda Pengelolaan Limbah B3, DPRD Makassar Minta Tanggapan Pihak Terkait

“Bila anak demam bisa jadi pelepasan anti stami dalam tubuhnya, itu bisa turun karena peningkatan cairan yang kita berikan, jadi kita lakukan kompres dari dalam dan luar. Karena beberapa yang kita teliti juga, anak akan turun demamnya tanpa minum obat Paracetamol,”ujarnya.

Jika itu sudah dilakukan satu dua tidak ada perubahan, segera konsultasikan ke dokter, karena memang penggunaan obat ini beberapa hal yang saya tuangkan dalam edaran untuk tidak menjual/ mengeluarkan obat hijau atau bebas untuk tidak digunakan di masyarakat, tapi ada juga obat lebel keras itu bisa dikeluarkan oleh dokter anak,”ungkapnya.

“Jadi silahkan konsultasi dengan dokter anak karena beberapa kandungan Yang tidak dibolehkan di sirup pasti dokter anak sudah tahu,”tutup Kadinkes Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, M.Kes.(Natsir)

Editor: Sudirman

Share :

Baca Juga

Sulsel

Hadiri Pembukaan Porprov Sulsel XVII, Bupati Gowa Semangati Seluruh Atlet

Sulsel

Sekda Barru Buka Seleksi Paskibraka Tahun 2023

Advertorial

Puncak Peringatan Hari Bumi Tingkat Sulsel Dipusatkan di Wajo

Advertorial

Cegah Penyebaran Covid-19, Diskominfo Lakukan Penyemprotan Ion Disinfektan

Sulsel

Lima Tahun Menahan Sakit, Anak Penderita Hidrosefalus di Bantaeng Butuh Perhatian Pemerintah

Sulsel

Wakil Wali Kota Makassar Pimpin Persiapan Delegasi untuk Rakernas XVIII APEKSI & Indonesia City Expo 2025

Sulsel

Bapanas Sebut Wajo Berkontribusi Besar terhadap Stabilitasi Pasokan dan Harga Pangan

Sulsel

BIN Gencarkan Vaksinasi Terhadap Masyarakat Kabupaten Luwu Timur