Home / Sulsel

Senin, 29 Agustus 2022 - 13:33 WIB

Pemkot Makassar Ajak Mahasiswa Kawal Rel Kereta Api Elevated

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Andi Muhammad Yasir membawakan sambutan pada seminar suara Mahasiswa yang diselenggarakan Diskominfo Kota Makassar di Hotel Four Points by Sheraton, Senin (29/08/2022).

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Andi Muhammad Yasir membawakan sambutan pada seminar suara Mahasiswa yang diselenggarakan Diskominfo Kota Makassar di Hotel Four Points by Sheraton, Senin (29/08/2022).

LINTASCELEBES.COM MAKASSAR — Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk mewujudkan konsep rel kereta api elevated atau melayang pada Segmen E Jalur Makassar – Maros.

Salah satunya mengajak mahasiswa dari berbagai universitas melalui Seminar Suara Mahasiswa yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Makassar.

Mengangkat tema ‘Rel Kereta Api Jangan Rampas Tanah Rakyat’ itu berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton, Senin (29/08/2022).

Kegiatan tersebut menghadirkan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Sulawesi Selatan (WALHI Sulsel) Muhammad Al Amin dan Ketua Tim Revisi RTRW Pemkot Makassar Ihsan sebagai narasumber.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Andi Muhammad Yasir dalam sambutannya mengajak mahasiswa sebagai agent of change dan agent of control untuk mengawal konsep rel kereta api elevated.

Apalagi, kata Yasir, perubahan rel kereta api dari konsep elevated menjadi at garde atau landed oleh Balai Pengelolaan Kereta Api (BPKA) Sulsel tanpa sepengetahuan pihak pemerintah kota.

“Sangat pas keberadaan mahasiswa sebagai agent of change dan agent of control, mengingat perlunya pengawalan dari berbagai pihak atas perubahan yang dilakukan BPKA terkait konsep rel kereta api,” ungkap Yasir.

Yasir menyebutkan Pemkot Makassar mempunyai banyak pertimbangan sehingga mengusung konsep elevated.

Bahkan konsep itu juga telah disepakati bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada 2015 lalu. Pemkot Makassar telah merancang tata ruang Kota Makassar dengan konsep elevated.

Hal tersebut bahkan ditetapkan melalui Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) dengan rancang jalan arteri dalam tata ruang.

Selain mendukung untuk program Makassar New Port (MNP) sebagai bangkitan ekonomi. Konsep elevated ini juga dipilih untuk menghindari banjir.

“Jika Kereta Api tetap menggunakan konsep rel di tanah, maka berpotensi kuat menimbulkan banjir di daerah Lantebung, Mandai, dan sekitarnya,” tuturnya.

“Kita tidak ingin Kota Makassar mengalami banjir sebagaimana banjir yang dialami Kabupaten Barru setiap musim hujan karena dampak dari pembangunan rel kereta api dengan konsep at grade,” tambah Yasir.

Selain itu, dari segi biaya justru pembangunannya juga akan lebih besar jika menggunakan konsep at grade.

Sebab harus ada pembebasan lahan sekitar 60 meter dan membangun lebih banyak jembatan.

“Dibanding menggunakan konsep elevated. Lahan yang dibutuhkan hanya 5 meter saja, dengan luas itu Pemkot Makassar dapat membebaskan lahan dengan tanggungan APBD,” tutupnya.(Natsir)

Editor: Sudirman

Share :

Baca Juga

Sulsel

Bupati Gowa Tekankan Kepemimpinan Visioner bagi Mahasiswa FT Unhas

Sulsel

Diskominfo Makassar Galang Semangat Pemilu Damai di CFD

Sulsel

Tokoh Agama dan LSM Respon Positif Kinerja Kasatlantas Makassar Tangani Balap Liar

Sulsel

Bupati Barru Hadiri Pengukuhan Pengurus DPP KKDB

Sulsel

Plt Camat Bontoala Buka Kegiatan Kemah Bakti Kwartir Ranting Bontoala

Sulsel

Tarawih Malam Kedua Ramadan di Masjid Al-Markaz, Bahtiar Baharuddin Sampaikan Gerakan Berbagi Bahagia

Sulsel

Pj Bupati Wajo Ajukan Ranperda Pengelolaan Keuangan Daerah ke DPRD

Sulsel

Kadisdag Makassar Beri Sambutan di Seminar Mechanical Big Projects Politeknik ATI Makassar