LINTASCELEBES.COM MAKASSAR — Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan menerima kunjungan kerja Komisi III DPRD Kabupaten Enrekang bersama rombongan yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel, Drs. Harpansa, MM.,di Ruang Rapat Dr. Syahrul Yasin Limpo Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Perintis Kemerdekaan Km 10 Tamalanrea Makassar, Senin (14/02/2022).
Rombongan Kunjungan Kerja Komisi III DPRD Enrekang dipimpin langsung Ketua DPRD Kabupaten Enrekang, Muhammad Idris Sadik, S.Sos.,MM., nampak hadir mendampingi adalah Ketua Komisi III, Rahmat, S.Pd., MPd., dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Enrekang dari berbagai partai, di antaranya Andi Umar Muhtar, Rahmat, S.Kom., Ismail Hamid, Ismail Djafar, Dedi Bahtiar, Nurul Hikmah, Baharuddin, Ahmad Amin, dan Kadir Loga, S.Pd.
Turut mendampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Bidang Pembinaan SMA Asqar SE.,MM.
Menurut Muhammad Idris Sadik, Kunjungan kerja Komisi III DPRD Enrekang, adalah dalam rangka konsultasi terkait pendanaan perekrutan dan pelaksanaan program sekolah penggerak di Kabupaten Enrekang.
“Kami ingin tahu apa dan bagaimana itu sekolah penggerak, utamanya masalah perekrutan dan pendanaannya, khususnya di Kabupaten Enrekang,” ujar Idris Sadik.
Sekretaris Disdik Sulsel, Harpansa memberi apresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan kerja Komisi III DPRD Enrekang di Disdik Sulsel. “Kehadiran Bapak Ibu di Disdik Sulsel ini merupakan kehormatan bagi kami,” kata Harpansa.
Menurut Harpansa, sekolah penggerak dan guru penggerak merupakan program nasional yang kita harus dukung dengan baik dan kita sukseskan pelaksanaannya di daerah.
Harpansa menjelaskan, sekolah penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta nonkognitif (karakter).
“Soal seleksi dan penganggaran sekolah penggerak untuk sementara semua ditanggung pusat, dalam hal ini Kemendikbutristek. Namun ke depan, penganggaran sekolah penggerak kolaborasi antara Kemendikbudristek dengan Pemerintah Daerah, yaitu APBN dan APBD,” jelas Harpansa.
Kepala Bidang Pembinaan SMA, Asqar menjelaskan, sekolah penggerak di Sulsel telah berjalan. Tahap pertama baru 5 daerah, yaitu Kota Makassar, Kabupaten Takalar, Soppeng, Sidrap dan Pinrang.
“Sementara untuk tahap 2 yang sedang seleksi untuk daerah Kabupaten Barru, Jeneponto, Selayar, Luwu Utara, Toraja Utara dan Kabupaten Wajo,” jelasnya.
“Untuk Kabupaten Enrekang masuk pada tahap 3 bersama dengan Kabupaten Gowa, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Bone, Maros, Pangkep, Tana Toraja, Luwu, Luwu Timur, Palopo dan Kota Parepare,” tutup Askar.(Hms Disdik-Natsir)
Editor: Sudirman