LINTASCELEBES COMÂ WAJO — Wakil Bupati (Wabup) Wajo, Amran, menerima kunjungan silaturahmi konten kreator asal Kabupaten Bone, Syaiful Muharram atau yang lebih akrab dipanggil Ambo Nai, dan kawan-kawan di ruang kerjanya, Rabu (16/2/2022).
Kedatangan Ambo Nai untuk mempromosikan film terbarunya di Kabupaten Wajo. Film berjudul “Ambo Nai Sopir Andalan” akan tayang di bioskop pada 24 Februari 2022 mendatang.
Amran mengapresiasi konten kreator seperti Ambo Nai dan kawan-kawan yang berani keluar dari “zona nyaman” YouTube ke layar lebar. Dia pun memberikan dukungan sekaligus akan mempromosikan film “Ambo Nai Sopir Andalan”.
“Kita bersyukur ada karya anak muda, yang identitas Bugisnya tidak hilang. Apalagi film tersebut berbahasa Bugis dengan terjemahan bahasa Indonesia,” kata Amran.
Amran mengungkapkan, Ambo Nai, Malla, dan Pirange adalah tokoh-tokoh ikonik di web series yang tayang di kanal YouTube Timur Kota Official.
Dengan konten-konten yang jenaka khas masyarakat Bugis, kehadiran Ambo Nai di layar lebar bisa juga menjadi pengobat rindu bagi para perantau Bugis yang rindu kampung halaman.
“Semoga ini terus berlanjut. Kita berharap, dengan kehadiran film Ambo Nai di bioskop, bisa mengobati rindu saudara-saudara kita yang ada di rantau, bila menontonnya nanti,” katanya.
Sementara itu, Ambo Nai bercerita tentang pembuatan film yang disutradarai Andi Burhamzah itu.
Menurutnya, ada perbedaan mencolok ketika dirinya menggarap web series di kanal YouTube dan berakting dengan disiplin untuk penggarapan film layar lebar.
“Ada perbedaan ketika menggarap YouTube. Kalau di YouTube biasa konsepnya spontan dan ini (film) sudah diatur dan harus disiplin,” katanya.
Tantangan terberat Ambo Nai adalah ketika mesti bangun pagi untuk syuting. “Yang paling susah itu bangun paginya,” katanya, sambil tertawa.
Film “Ambo Nai Sopir Andalan” bercerita tentang kehidupan Ambo Nai sebagai sopir. Mulanya, Ambo Nai adalah sopir penumpang lintas kabupaten yang dipecat oleh bosnya.
Namun, sahabatnya yang bernama Malla memberitahu Ambo Nai bahwa ada lowongan sopir untuk mengangkut ikan ke kota.
Persaingan antarsopir pengangkut ikan pun tak terhindarkan. Film dikemas dengan konflik yang jenaka dan cocok ditonton oleh semua kalangan.(Humas)
Editor: Sudirman