LINTASCELEBES.COM SINJAI — Upaya Pemerintah, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sinjai dalam menanggulangi Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) terus digencarkan. Terlebih, para penderita terbilang tinggi.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Emmy Kartahara Malik mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai cara untuk mengatasi penyakit tersebut, mulai dari tahap pencegahan atau preventif hingga penanggulangan.
Salah satunya dengan melakukan sosialisasi atau edukasi secara langsung ke masyarakat mengenai bahaya penyakit ini hingga upaya preventif.
“Selama ini kita melakukan edukasi tentang HIV/AIDS di masyarakat, kemudian deteksi dini pada populasi beresiko. Ketika sudah ditemukan penderita tentunya kita lakukan tata laksana indikasi medianya,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/12/2021).
Selain itu, kata dr. Emmy pihaknya juga bekerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial dalam asistensi terkait dengan rehabilitasi sosial ODHA (orang dengan HIV/AIDS).
Dikatakan pula dr. Emmy bahwa, berdasarkan data Dinas Kesehatan sejak tahun 2014 penderita HIV di Kabupaten Sinjai hingga saat ini mencapai 87 orang.
“Data yang ada di kami dari sejak tahun 2014 sampai saat ini sekitar 87 orang, dan untuk tahun ini dari Januari-Oktober 2021 sebanyak 19 orang penderita baru,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) menuturkan bahwa, penanganan HIV AIDS dapat dilakukan jika adanya dukungan dari seluruh jajaran mulai dari pemerintah di pusat maupun di daerah serta peran serta dari segenap lapisan masyarakat termasuk kalangan swasta dan dunia usaha.
“Permasalahan HIV AIDS ini tidak hanya menjadi tugas harus yang diselesaikan oleh OPD dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), tetapi dibutuhkan peran masyarakat untuk bersama-sama menekan angka pengidap AIDS, apalagi penyakit ini bisa saja terjadi kepada siapa saja.” tuturnya.
Bupati lulusan Magister Hukum di Monash University Melbourne Australia ini juga mengimbau semua lapisan masyarakat untuk tidak mendiksriminasikan kaum Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) sebab tindakan dimaksud akan memperburuk kondisi psikologis ODHA serta menghambat upaya penanggulangan AIDS.
“Untuk kaum ODHA tetap semangat, dengan mengkonsumsi obat secara teratur, penderita ODHA akan bisa tetap sehat dan bertahan hidup,” sebutnya.
Selain itu, ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menghindari tindakan-tindakan yang bisa menimbulkan penularan HIV AIDS seperti seks bebas dan narkoba suntik.(tw-wan)
Editor: Moh. Supriyadi