Oleh: Sudirman
LINTASCELEBES.COM, WAJO — Menjelang pergantian tahun biasanya aktivitas warga meningkat. Banyak yang memanfaatkan merayakan tahun baru dengan mendatangi tempat-tempat rekreasi, hiburan dan tempat keramaian lainya.
Kota Siwa, Kecamatan Pitumpanua misalnya, sebagai daerah pelintasan yang berada di ujung utara Wajo, daerah ini memiliki Pelabuhan BansalaE merupakan andalan transportasi laut yang menghubungkan dengan Sulawesi Tenggara dan Indonesia bahagian timur.
Sebagai daerah perlintasan yang memiliki pelabuhan dan pantai, tentunya menjadi tempat favorit dan alternatif bersama keluarga untuk merayakan pergantian tahun. Suasana eksotis pantai dan pelabuhan akan menjadi cerita tersendiri, indahnya menghabiskan malam tahun baru di sana.
Tapi, tunggu dulu. Semua itu hanya bisa dinikmati diangan-angan, mengingat saat ini masyarakat dihadapkan pada suatu musuh tak terlihat. Pamdemi Covid-19.
Tentunya pemerintah tidak ingin kenikmatan semalam itu membawa petaka besar, karena Covid-19 masih ada di tengah-tengah masyarakat.
Mengantisipasi terjadinya kerumunan, Camat Pitumpanua, Hj Nisrinah mengimbau warganya untuk tidak melakukan perayaan atau pesta di malam pergantian tahun.
Camat pertama di Kecamatan Pitumpanua ini, menekankan pada warga untuk melewatkan tahun baru bersama keluarga di rumah aja. “Tahun barunya di rumah aja, ini demi keselamatan kita bersama,” ujar Nisrinah.
Maklum saja, kasus Covid-19 di Kabupaten Wajo, pertama kali ditemukan di Kecamatan Pitumpanua. Maka tak salah, jika disetiap kesempatan dirinya mewanti-wanti warganya untuk senantiasa taat menjalankan protokol kesehatan.
“Terapkan 3 M. Terutama menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah. Begitu juga saat berada di tempat keramaian agar menjaga jarak, dan tentunya, membiasakan diri rajin mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir di air yang mengalir saat sebelum maupun sesudah melakukan aktifitas,” pesannya.
Di Kabupaten Wajo sendiri, kasus positif Covid-19 mengalami trend peningkatan signifikan. Meski angka kesembuhan cukup tinggi namun setiap pekannya selalu saja ada terkonfirmasi positif.
Berdasarkan data yang Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Wajo, Supardi, kasus positif Covid-19 telah mencapai 432 orang.
Dimana 15 orang diantaranya masih dirawat, 62 orang menjalani isolasi, 350 orang dinyatakan sembuh dan meninggal 5 orang.
Dengan melonjaknya kasus dalam beberapa hari terakhir, Juru Bicara Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Wajo, Supardi, meminta masyarakat senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru ini. Seperti, memakai masker saat beraktivitas, senantiasa menjaga jarak, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
“Saat ini, Kabupaten Wajo masuk dalam kategori zona orange dalam penyebaran virus corona di Sulawesi Selatan. Karenanya kita mengimbau masyarakat untuk tidak mengadakan pesta di malam pergantian tahun,” terangnya.
Adapun peta sebaran kasus Covid-19 per kecamatan di Kabupaten Wajo, paling banyak ditemukan di Kecamatan Tempe dengan 231 kasus, lalu di Kecamatan Tanasitolo dengan 64 kasus dan Kecamatan Pitumpanua dengan 45 kasus.
Kemudian Kecamatan Pammana 19 kasus, serta Kecamatan Majauleng dan Kecamatan Sabbangparu masing-masing 12 kasus.
Kecamatan Belawa 11 kasus, Kecamatan Maniangpajo 9 kasus, Kecamatan Takkalalla 8 kasus, Kecamatan Keera dan Kecamatan Gilireng masing-masing 6 kasus.
Kecamatan Penrang 4 kasus, Kecamatan Bola 3 kasus, dan Kecamatan Sajoanging 2 kasus. (*)