LINTASCELEBES.COM MAKASSAR — Ketua KONI Makassar, Ahmad Susanto, memaparkan alur penggunaan dana hibah di KONI Makassar dalam rapat monitoring dan evaluasi triwulan pertama di Komisi D DPRD Makassar, dia menjelaskan bahwa laporan evaluasi tersebut merupakan pertanggungjawaban KONI Makassar terhadap Komisi D DPRD Makassar, Sabtu (23/03/2024).
Menurut Ahmad Susanto, pada tahun 2022, KONI Makassar mendapat anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk kegiatan rutin dan pembinaan prestasi, termasuk Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sulsel yang menghabiskan lebih dari 60% anggaran.
“Saya mulai dari 2022, kita di anggaran pokok ada Rp 20 miliar anggaran, kemudian di perubahan ada Rp 11 miliar. Di pokok kenapa Rp 20 miliar? Karena selain kegiatan rutin KONI Makassar dengan pembinaan kegiatan prestasinya seluruh cabor juga ada pekan olahraga daerah (Porda),” ujar Ahmad.
“Kita ada 1.000 lebih kontingen ke Sinjai-Bulukumba dan itu di-cover semuanya, mulai uang saku, masuk training center (TC) efektif sampai selesai. Itu semua dicover segala pembiayaannya. Saya kira di laporan keuangan jelas 2022, semua ada sedetail-detailnya, tidak ada satu rupiah pun uang tidak tercatat di KONI Makassar,” jelas Ahmad.
Selain itu, pada APBD Perubahan, KONI Makassar menerima tambahan anggaran sebesar Rp 11 miliar, yang seluruhnya digunakan untuk membayar bonus atlet yang meraih medali di Porda.
“Rp 11 miliar di (APBD) perubahan itu adalah murni untuk bonus atlet keseluruhan dan ini adalah (sambil memperlihatkan dokumen) bukti transaksi ke atletnya, tidak ada sistem manual, semua transfer ke atlet peraih medali di Porda. Antar rekening KONI ke atlet masing-masing,” katanya.
Untuk tahun 2023, KONI Makassar menerima dana hibah sebesar Rp 35 miliar, dengan 60% di antaranya digunakan untuk Pekan Olahraga Kota (Porkot) Makassar. Dana tersebut juga digunakan untuk membayar bonus atlet dan mendukung kegiatan olahraga di kecamatan.
“Untuk 2023, itu kita ada Rp 35 miliar, program 60 persen di antaranya adalah pelaksanaan Porkot untuk 15 kecamatan. Masuk hadiah atau bonus atlet peraih medali, termasuk pelaksanaan kegiatan semua ada laporan keuangannya 2023, ada semua,” katanya.
Ahmad Susanto menegaskan bahwa KONI Makassar hanya menyalurkan dana kepada cabang olahraga (cabor) dan koordinator kecamatan, dengan mekanisme yang tertib dan terintegrasi.
Dia juga menyampaikan bahwa semua pelaporan keuangan tercatat dalam buku kas umum dan KONI Makassar telah meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk audit keuangan tahun anggaran 2022-2023.
“Bisa dicek KONI lain mekanismenya kalau sudah tiba suratnya tinggal menunggu disposisi ketuanya berapa mau dikasih,” katanya.
Dalam rapat tersebut, Ahmad Susanto juga membeberkan bahwa KONI Makassar paling tertib dalam penyaluran anggaran, dengan semua transaksi dilakukan secara elektronik dan terintegrasi dengan sistem keuangan Pemkot Makassar.
“Bisa dicek KONI lain mekanismenya kalau sudah tiba suratnya tinggal menunggu disposisi ketuanya berapa mau dikasih,” katanya.(Adv)