Home / Sulsel

Kamis, 25 Juli 2024 - 12:24 WIB

TP-PKK Kota Makassar Bersama Dinkes Kota Makassar Gelar Pemberian Imunisasi Polio

Ketua TP PKK Makassar Indira Yusuf Ismail bersama Kepala Dinas Kesehatan Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin secara simbolis memberikan tetes vaksin polio kepada tiga orang anak di Posyandu Asoka 7, Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Rabu (24/7/2024).

Ketua TP PKK Makassar Indira Yusuf Ismail bersama Kepala Dinas Kesehatan Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin secara simbolis memberikan tetes vaksin polio kepada tiga orang anak di Posyandu Asoka 7, Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Rabu (24/7/2024).

LINTASCELEBES.COM MAKASSAR — Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail bersama Kepala Dinas Kesehatan Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, secara simbolis memberikan tetes vaksin polio kepada tiga orang anak di Posyandu Asoka 7, Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Rabu (24/7/2024).

Tindakan ini menandai dimulainya Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tingkat Kota Makassar. Pada kesempatan itu, Indira Yusuf Ismail mengungkapkan kegembiraannya atas partisipasi masyarakat yang tinggi.

“Luar biasa banyak yang hadir. Ini menandakan bahwa insyaallah masyarakat kita sudah tidak alergi dengan imunisasi,” ujar Indira dalam sambutannya.

Indira menegaskan bahwa vaksinasi polio sangat penting dilakukan sebagai langkah pencegahan yang wajib. Oleh karena itu, dia mengajak seluruh ibu untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan anak.

“Ibu-ibu harus sadar betapa penting menjaga anak-anak kita, menjaga kesehatannya, menjaga supaya mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Kita punya 47 puskesmas dan 1.013 posyandu. Dengan semua itu kita berharap penyakit yang membutuhkan imunisasi bisa jadi zero,” tambahnya.

Indira menekankan urgensi dari pencanangan PIN ini. Sehingga, dia juga mendorong partisipasi aktif dari kader PKK untuk turut memberi edukasi dan mengajak masyarakat membawa anaknya ke posyandu untuk diimunisasi.

“Waktu satu bulan ini tidak lama dan penyakit polio ini sangat menghawatirkan. Apalagi anak-anak kita yang masih balita. Jadi diharapkan semangat dari kita semua terutama kader PKK harus menghayo-hayo warga supaya tidak ada lagi yang luput dari imunisasi karena ini adalah program nasional yang harus kita tuntaskan,” tegasnya.

Sejauh ini, Pemerintah Kota Makassar bersama TP PKK Kota Makassar terus berkomitmen untuk memastikan setiap anak mendapatkan imunisasi lengkap guna melindungi mereka dari ancaman penyakit polio dan penyakit lainnya.

Baca juga:  Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ketua Komisi II DPRD Wajo Lakukan Penanaman Pohon

“Polio ini menular, dan vaksinasi ini wajib. Jadi kenapa kita sweeping nantinya, supaya pencapaiannya 100 persen. Imunisasi jangan sekadar di pekan imunisasi saja. Masih banyak penyakit lain, dan kita tentu harus lindungi anak-anak kita,” jelas Indira.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin mengungkapkan bahwa sasaran vaksinasi polio di Kota Makassar mencapai 184ribu anak.

“Dari jumlah itu terbagi atas kelompok umur. Ada usia 0-5 tahun, usia 5-7 tahun dan sampai usia 1 hari sebelum 8 tahun,” ucapnya.
Guna memaksimalkan capaian target sasaran, pihaknya bakal gencar turun langsung ke beberapa lokasi yang telah disiapkan. Di antaranya adah Posyandu, sekolah-sekolah, dan pos pelayanan yang audah ditentukan puskesmas.

“Jadi kami target untuk dua pekan ini, pelaporannya kalau bisa 80 persen supaya ke belakang kita lakukan sweeping. Bagi anak-anak kita yang tidak bersekolah, kita datangi rumahnya satu-satu,” tuturnya.

Nursaidah menjelaskan bahwa polio merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya dan rentan menyerang anak usia balita.

Penyakit menular ini menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik, sehingga penderita akan mengalami kelumpuhan anggota gerak.J Penyakit ini tidak dapat disembuhkan sehingga perlu upaya maksimal untuk pencegahannya.

Gejalanya pun tidak jauh berbeda dengan gejala awal penyakit flu, seperti demam berhari-hari, badan sakit, dan leher tegang sehingga tak jarang gejala ini diabaikan lantaran dianggap sebagai demam biasa.

“Penyakit ini biasa orang bilang lumpuh layu. Tidak bisa diobati, tapi bisa dicegah dengan pemberian imunisasi. Kita sudah eradikasi polio sejak puluhan tahun yang lalu, tapi kenapa muncul sekarang di beberapa daerah? Karena ada satu anak yang tidak diberikan imunisasi sehingga jadi pemicu munculnya polio kembali,” jelasnya.(Sir)

Baca juga:  Antisipasi Balapan Liar di Bulan Ramadhan, Polsek Maniangpajo Tingkatkan Patroli

Editor: Hamzah

Share :

Baca Juga

Sulsel

Danny Dampingi Kepala BNN Sulsel Kunjungi Longwis Bara-Baraya

Pendidikan

HMI-MPO Komisariat Uniprima & IAI As’adiyah Sukses Gelar Kegiatan Basic Training Akbar( LK-1 )

Sulsel

Bupati Asahan Terima Audiensi Kepala BNN

Sulsel

Danny Pomanto Teken MoU dengan Komisi Nasional Disabilitas Wujudkan Makassar Kota Inklusif

Sulsel

Sitti Maryam Ajak Masyarakat Junjung Tinggi Nilai-nilai Kebangsaan Melalui 4 pilar

Sulsel

Viral Ibu Beri Kopi Sachet ke Bayi, Diskes Sulsel Sebut Demi Konten

Sulsel

66 Warga Terima Yankes, Danny Pomanto Tegaskan Lurah-Camat Monitoring Kesehatan Masyarakat

Sulsel

Bersama Pj Gubernur, Warga Wajo Isi Libur Nasional dan Cuti Bersama dengan Senam Jantung Sehat