LINTASCELEBES.COM WAJO — Bupati Wajo, Amran Mahmud menghadiri Wisuda Sarjana Strata S1 dan Magister S2 Institut Agama Islam (IAI) As’adiyah Sengkang di Ruang Pola Kantor Bupati, Kamis (12/10/2023).
Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda S1 dan S2 dibuka oleh Rektor IAI As’Adiyah Sengkang AG KH. Muh. Yunus Pasanreseng Andi Padi.
Sementara para wisudawan dan wisudawati dikukuhkan oleh Sekretaris Koordinator Kopertais Wilayah VIII, Nur Taufik Sanusi.
Hadir pada kesempatan itu, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kemenag RI, Muhammad Zain, Kepala Kemenag Wajo, Muh. Yunus, Wakil Ketua PP Ponpes Asadiyah, AG Muhyiddin Tahir, Pimpinan Perguruan Tinggi serta sejumlah undangan lainnya.
Bupati Wajo, Amran Mahmud saat membawakan sambutan mengapresiasi khusus kepada kepala desa atas komitmen turut mengutus anak-anak mengikuti pendidikan khusus di IAI As’Adiyah Sengkang.
“Ini menjadi penilaian saya secara pribadi atas komitmennya memberikan pendidikan Anak-anak di IAI As ‘adiyah Sengkang yang nantinya akan menjadi tokoh agama di desanya,” ucapnya.
Disebutkan, dari 142 Desa di Wajo, sekitar 60 desa sudah mengutus Anak-anak untuk menimba pendidikan di IAI As’Adiyah Sengkang. “Tentunya kita harapkan nantinya anak-anak yang telah kita utus ini akan kembali ke desa untuk membatu sesuai dengan kompetensinya. Selain itu juga siap menghadapi dinamika yang terjadi di masyarakat,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Amran Mahmud juga menyampaikan apresiasi kepada IAI As’Adiyah Sengkang yang terus mencetak Sumber daya Manusia di Bumi Lamaddukkelleng.
“Kita harapkan kedepan IAI ini berubah status menjadi Universitas Agama Islam As’Adiyah Sengkang dan harapan kita menjadi Perguruan Tinggi terbesar di Sulsel yang akan bisa membawa kemaslahatan dan pradaban ,” ucapnya.
Ketua DPD PAN Wajo mengungkapkan bahwa indeks pembagunan manusia di bidang pendidikan masih rata-rata kelas 1 SMP sehingga harus terus dipacu untuk bisa mencapai rata-rata SMA. “Kita harapkan IAI ini bisa mengambil peran untuk mewujudkan program tersebut yang salah-satunya mendorong dan membangun SDM,” ujarnya.
Ketua PMI Wajo ini juga mengharapkan kepada orang tua untuk memberikan yang terbaik kepada anaknya untuk melanjutkan pendidikannnya. Pasalnya pendidikan itu tidak ada masa akhir. “Kita terus dituntut untuk menuntut ilmu baik formal maupun non formal,” pungkasnya.
Sementara, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kemenag RI, Muhammad Zain mengungkapkan bahwa peradaban islam maju 1.000 tahun pertama karena ada 30 orang yang merupakan sosok tidak melupakan jasa gurunya “Makanya saya harapakan kepada para wisudawan dan wisudawati untuk tidak pernah melupakan jasa gurunya. Baik guru SD/MI, SMP/Mts dan SMA/MA dan Dosen,” tegasnya.(zah-far)
Editor: Syafruddin Menroja