LINTASCELEBES.COM BARRU — Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si., bersama Istri drg. Hj. Hasnah Syam, MARS dan keluarga besarnya, melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah/2023 Masehi, di lapangan sepakbola Siddo, desa Siddo, kecamatan Soppeng Riaja, kabupaten Barru, pada Sabtu (22/4/2024).
Shalat Idul Fitri di tempat tersebut juga diikuti oleh, Anregurutta Faried Wajedy, Kementerian Agama Barru Sekda Barru, Forkopimda, Staf Ahli, Asisten, Pimpinan OPD, Kabag dan segenap masyarakat dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya Suardi Saleh mengatakan, Allahu Akbar adalah Proklamasi seorang Mukmin yang telah melaksanakan puasa Ramadhan yang telah meraih kemenangan mampu mengalahkan dan menundukkan hawa nafsunya sehingga dapat dengan mudahnya melaksanakan ibadah amaliyah Ramadhan yang diperintahkan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad saw.
Menurutnya, Ramadhan menjadi madrasah rukhiyah untuk mentarbiyah orang yang beriman guna menjaga kualitas diri dalam rangka mempersiapkan diri menghadap kelak keharibaan ilahi. Ramadhan juga mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan, Empati terhadap penderitaan saudara kita, peka terhadap lingkungan sosial.
“Alhamdulillah, kita telah melaksanakan Ibadah Puasa Ramadhan dan mengeluarkan zakat fitrah dengan berbagai hikmah-hikmah kemuliaannya. Dengan berpuasa kita diajarkan untuk melatih kesabaran, ketabahan, ketahanan diri, kerendahan hati dan kejujuran,”katanya.
“Di puncak perjuangan pada hari yang mulia ini kita berharap agar ibadah kita di bulan Ramadhan dapat di terima oleh Allah swt., dan di hari yang suci ini, kitapun kembali kepada kesucian, suci diri, suci jiwa dan suci harta,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya selaku pribadi dan Pemerintah Kabupaten Barru mengajak masyarakat untuk bersatu padu mewujudkan kebersamaan dan kedamaian dan mengambil peran strategis yang lebih akseleratif dalam mewujudkan tugas-tugas kekhalifahan, melanjutkan kerja-kerja pengabdian, serta meneguhkan tanggung jawab dalam membangun Barru yang jauh lebih baik.
“Tugas Pengabdian dan tangggung jawab selaku masyarakat dan Pemerintah diyakini sebagai amanah yang harus dipertanggung jawabkan bukan hanya dihadapan manusia tetapi yang lebih penting dan utama adalah tanggung jawab kepada Allah swt, karena kepemimpinan itu hakikatnya adalah amanah mulia dari Allah swt. Setiap diri adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpinnya,” tutupnya.(Mahmud/Humas IKP)