LINTASCELEBES.COM SINJAI — Tanaman hortikultura menjadi primadona dan sangat prospektif mendongkrak nilai ekonomi dan pendapatan petani, khususnya di Kecamatan Sinjai Barat.
Salah satu kelompok tani yang ada di desa Arabika mampu mengembangkan berbagai jenis tanaman hortikultura sebagai mata pencaharian utama penduduk setempat.
Kelompok tani Mitra Horti misalnya, mampu mengembangkan berbagai jenis tanaman produktif seperti bawang merah, bawang putih, cabe, tomat, kol dan sayuran sawi.
Dengan memperkerjakan puluhan warga setempat, pengembangan tanaman hortikultura ini terbilang sukses dan mampu mensejahterakan masyarakat khususnya petani setempat.
Muh Syakir selaku Ketua Kelompok Tani Mitra Horti saat ditemui Jumat (17/9/2021) kemarin mengatakan bahwa pekerjaan bertani ini telah digeluti sekitar 10 tahun dan kini hasilnya telah dinikmati bersama warga setempat.
Adapun warga dipekerjakan sekitar 35 orang untuk membantu mulai dari pembibitan sampai pada masa panen sehingga hasil penjualan bisa meningkatkan pendapatan petani.
“Untuk ibu-ibu kita gaji perhari sedangkan suaminya bekerja di kebun dan hasil dari penjualan produksi di kebun kita bagi dua. Alhamdulillah mereka sudah ada yang beli rumah, kendaraan dan sebagainya berkat usaha tani ini,” jelasnya.
Saat musim panen tiba, dirinya mengaku tidak terlalu sulit untuk memasarkan sebab hasil produksinya langsung dibeli oleh pedagang yang datang langsung membeli ke kebun miliknya.
“Biasanya ada pedagang yang langsung datang membeli disini, bukan hanya pedagang lokal Sinjai tetapi juga ada pedagang dari luar daerah yang sudah menjadi langganan seperti dari Enrekang, Gowa, Bone, Makassar hingga dari Kolaka Sulawesi Tenggara,” ujarnya.
Dari berbagai tanaman hortikultura yang dikembangkan, kata Syakir, produk bawang merah, tomat dan cabe yang dinilai paling menonjol sebab produksi yang dihasilkan cukup besar.
Selain menjual hasil produksi, pihaknya juga menyiapkan berbagai varietas bibit cabe rawit untuk masyarakat yang ingin mengembangbiakkan tanaman cabe.
“Kita jual seharga 35 ribu rupiah per talang, dimana per talang ada 180 pohon dengan masa pertumbuhan 3 bulan sudah bisa panen. Dalam sehari biasanya terjual sampai 100 talang dan pembelinya selain warga setempat sebagian besar dari Kabupaten Gowa seperti dari Malino, Tombolo Pao dan Kanreapia, ” katanya.
Syakir juga tak lupa menyampaikan rasa syukur atas perhatian dan kepedulian pemerintah yang telah membantu selama ini mulai dari bantuan bibit, pupuk hingga alsintan sehingga produksi yang dihasilkan memuaskan.
“Ini tidak lepas dari kepedulian Pemerintah melalui bapak Bupati Sinjai (Andi Seto Asapa) yang mau mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan petani kita. Bahkan baru-baru ini kami dapat bantuan motor shandong (kendaraan motor tiga roda) sehingga memudahkan kami untuk mengangkut hasil panen, ” ujarnya.
Syakir berharap kedepan pemerintah Kabupaten tetap memaksimalkan peran dan fungsi penyuluh untuk melakukan pendampingan serta menjadi solusi apa yang menjadi kendala yang dihadapi oleh para petani.(tw-wan)
Editor: Moh. Supriyadi