LINTASCELEBES.COM MAKASSAR — Ketua PWI Bidang Kerjasama, H.Zulkifli Gani Otto, SH mengatakan sosok almarhum Rifai Manangkasi patut dicontohi oleh para wartawan di daerah ini, karena Rifai dalam menjalankan tugasnya sebagai wartawan senantiasa mengutamakan kode etik jurnalis dan selalu berpikiran untuk mengembangkan profesi wartawan yang idealis dan profesional.
Hal tersebut diungkapkan Mantan Ketua PWI Sulsel Zulkifli Gani Otto ketika didaulat memberikan sambutan pada pelepasan jenazah almarhum Rifai Manangkasi di rumah kediamannya di perumahan Zarindah Permai Samata Gowa.
Zulkifli yang akrab dipanggil Zugito itu mengatakan, dimasa memimpin PWI Sulsel, sosok almarhum Rifai duduk dalam struktur pengurus PWI Sulsel sebagai Ketua Pembelaan Wartawan dan almarhum banyak membantu organisasi PWI ketika anggotanya menghadapi kasus hukum.
Ketegasan dan idealisme almarhum patut dicontoh oleh para wartawan baru di daerah ini, karena selama dalam menjalankan profesi, almarhum tak pernah menyusahkan orang, itu karena konsistensinya dalam menjalankan profesi senantiasa mengutamakan etika dan peraturan yang berlaku.
Zugito mengaku kehilangan sosok almarhum yang tetap setia pada profesinya hingga ajal menjemput pun, almarhum tetap mengabdi sebagai wartawan.
“Apapun yang dilakukan oleh almarhum semasa hidupnya, senantiasa selalu dikomunikasikan, sehingga setiap menghadapi masalah, almarhum selalu minta petunjuk. Hal seperti itulah yang patut dicontoh oleh wartawan lainnya,” kata Zulkifli Gani Otto.
Juga memberikan sambutan Ketua harian DPW Jurnalis Online (Join) Sulsel, Arry AS, S.Ikom, SH, MH yang mengaku merasa kehilangan sosok Ketua Join Almarhum Rifai Manangkasi yang merintis terbentuknya organisasi wartawan online di daerah ini.
“Kami sangat kehilangan, sosok almarhum yang sudah banyak memberi contoh dalam memegang teguh etika jurnalistik. Beliau sangat menjaga martabat profesi jurnalistik”, ungkap Arry.
Menurut Arry, almarhum meninggal disela menjalankan tugas organisasi di Malili, Kabupaten Luwu Timur.
Seperti diketahui, almarhum Rifai meninggal di dalam kamar kosnya di Malili dalam kondisi tak bernyawa dan tertelungkup di lantai tanpa.menggunakan baju.
Menurut petugas kepolisian yang datang di TKP diperkirakan almarhum sudah meninggal beberapa saat lamanya sebelum kamar alamrhum didobrak dari luar.
Setelah almarhum ditemukan tewas dalam kamar, kerabat dekat almarhum menduga Rifai meninggal karena serangan jantung yang diderita almarhum selama ini.
Berkat dukungan dan bantuan dari bupati Lutim dan jajarannya, jenazah almarhum diberangkatkan dari Malili pada malam ke Makassar dan disemayamkan di rumah duka di Perumahan Bumi Zarindah Permai, Blok B No. 8 Samata, Kabupaten Gowa.
Prosesi pemakaman dilakukan di pekuburan islam yang lokasinya tak jauh dari rumah duka yang tampak dihadiri sejumlah wartawan, kerabat dan teman seprofesi serta beberapa wartawan senior lainnya.
Laporan: H. Manaf